Pemerintah mempercepat program penempatan tenaga terampil Indonesia, sebagai satu langkah strategis untuk mengatasi tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan hal tersebut saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Andul Muhaimin Iskandar ke Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor (SMAKBO), salah satu sekolah vokasi terbaik di bawah naungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat program SMK Go Global, sebuah gerakan nasional yang mendorong lulusan vokasi agar siap bersaing di dunia kerja internasional,” katanya.
Menurut Wamenperin Riza, lebih dari 90% lulusan SMAKBO langsung terserap industri, meskipun ada yang melanjutkan kuliah, bahkan ada juga yang kerja sampai luar negeri, Jepang, Belanda hingga ke Australia.
“Inilah bukti nyata kalau pendidikan vokasi dijalankan dengan benar, hasilnya bisa langsung terasa. Lulus, siap kerja, siap berdaya,” ungkapnya.
Melalui program ini, Wamenperin Riza menambahkan, pemerintah membuka peluang bagi lulusan SMK dan masyarakat umum untuk bekerja di luar negeri dengan dukungan beasiswa, pelatihan bahasa asing dan peningkatan keterampilan di bidang – bidang strategis, seperti hospitality, caregiver, serta manufacturing.
“Targetnya jelas, yakni hingga 500.000 tenaga kerja Indonesia siap ditempatkan di berbagai negara pada tahun 2026,” tegasnya.
Wamenperin Riza menuturkan, SMAKBO menjadi contoh nyata keberhasilan sistem vokasi yang terintegrasi dengan industri.
Hampir seluruh lulusannya telah bekerja, lanjutnya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang juga menunjukkan bahwa model link and match antara pendidikan dan dunia industri benar – benar bisa menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dan berdaya saing global.
“Saya optimis, dengan sinergi kuat antara pemerintah, dunia pendidikan dan industri, kita dapat mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045 generasi yang bukan hanya siap bekerja, tapi juga siap memimpin perubahan,” tutur Wamenperin Riza.
Sementara itu, Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar memuji sistem pendidikan vokasi di SMAKBO yang dinilai berhasil menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia industri.
“Dunia pendidikan tidak boleh terpisah dari dunia industri. Seluruh lulusan harus selaras dengan kebutuhan kerja, itulah yang disebut link and match,” katanya.
Dia menyebutkan, SMAKBO merupakan salah satu sekolah terbaik di Indonesia dalam menerapkan kolaborasi pendidikan dan industri, bahkan hampir seluruh lulusannya terserap di dunia kerja berkat penerapan kurikulum berbasis kebutuhan industri.
“Pola pendidikan di sini sudah sama dengan yang dilakukan industri, bahkan kurikulumnya pun disusun bersama. Inilah level yang harus ditiru oleh sekolah lain,” ujar Menko Muhaimin.
Menurutnya, pemberdayaan siswa harus dimulai sejak dini dengan mengenali potensi dan minat mereka, bahkan di setiap sekolah hendaknya membantu peserta didik merancang masa depan sesuai bakat dan arah kariernya.
“Sekolah hendaknya mendeteksi talenta dan mendiskusikan rencana masa depan siswa agar ketika masuk SMA atau SMK, pilihan mereka sudah sesuai arah kariernya,” tutur Menko PM.
Dia menambahkan pemerintah akan terus mendorong sekolah kejuruan di seluruh daerah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memperkuat jejaring dengan industri, serta memperluas peluang kerja bagi lulusan.
“Standar tertinggi seperti di sekolah ini harus dijadikan acuan agar kualitas lulusan SMK lain ikut meningkat,” ungkapnya. I






