Apresiasi Menhub untuk Evaluasi dan Masukan dari Akademisi Untuk Kemajuan Sektor Transportasi

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi adanya evaluasi dan masukan dari para akademisi dan berharap akan mendorong kemajuan sektor transportasi.

Hal tersebut disampaikan saat membuka seminar bertajuk Sistem Transportasi Darat Indonesia Terintegrasi, Cerdas dan Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI) di Kampus UI Depok.

“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para akademisi yang bersedia memberikan masukan dan pembelajaran bagi kami. Insya Allah ini akan menghasilkan sesuatu yang baik dan mendorong kita membuat inisiatif strategis di sektor transportasi melalui kebijakan, insentif, dan infastruktur,” katanya.

Menhub menjelaskan kerjasama pentahelix yang melibatkan berbagai unsur, meliputi akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media harus terus didorong untuk menciptakan sektor transportasi yang lebih andal, khususnya di sektor transportasi darat.

Sebagai informasi, dari tahun 2015 – 2024, sebanyak 157 infrastruktur transportasi darat telah dibangun, di antaranya pembangunan 6 unit terminal tipe A, 44 pelabuhan penyeberangan modern dan 12 pelabuhan baru.

Kemudian, rehabilitasi/revitalisasi 53 terminal tipe A, rehabilitasi 54 pelabuhan penyeberangan dan pengembangan sistem angkutan massal di 6 kota metropolitan.

Menhub menyebutkan, tantangan transportasi nasional, khususnya transportasi darat ke depan akan semakin kompleks.

Di wilayah perkotaan, keterbatasan transportasi massal telah menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Di Jakarta, misalnya, kerugian ekonomi akibat kemacetan mencapai Rp65 triliun per tahun. Untuk itu, Kemenhub terus mendorong pembangunan transportasi massal untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota-kota besar,” jelasnya.

Selain itu, Kemenhub juga konsisten menjalankan arahan Presiden dalam pembangunan infrastruktur transportasi untuk menghubungkan kawasan Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan (3TP), Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Baca Juga:  PEMKOT BEKASI AJAK STAKEHOLDERS WUJUDKAN PERLINDUNGAN ANAK

Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro menyatakan, transportasi darat bukan hanya sekedar menghubungkan wilayah, tetapi sebagai pondasi dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, akademisi memegang peranan penting dalam kajian-kajian strategis untuk mendukung sektor transportasi.

Menurutnya, Universitas Indonesia sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terbaik di negeri ini, berkewajiban berkontribusi bagi pembangunan bangsa.

“Dalam bidang ini kami berusaha memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi Kemenhub, memastikan bahwa pembangunan transportasi berlandaskan pada kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global,” ujar Ari.

Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri PPN Bappenas 2016 – 2019 Prof. Bambang Brodjonegoro, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Risyapudin Nursin, akademisi University of Tokyo Jepang Assoc. Prof. Dinesh Manandhar dan Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Gunawan Tjahjono dan Prof. Sutanto Soehodho.  I

Kirim Komentar