ARAHAN PRESIDEN UNTUK INTEGRASI MODA TRANSPORTASI PUBLIK

Pembangunan moda transportasi massal mulai dari Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), hingga kereta cepat akan terintegrasi dengan moda-moda transportasi lainnya, sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan hal tersebut saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) yang membahas mengenai Integrasi Moda Transportasi Publik di Istana Merdeka, Jakarta, baru-baru ini.

“Setelah kita memiliki MRT, LRT, kereta cepat, kemudian ada kereta bandara, yang harus kita segera selesaikan, segera eksekusi adalah bagaimana kita mengintegrasikan moda transportasi ini dengan moda transportasi lainnya, seperti Transjakarta, bus, taksi online, dan ojek online,” katanya.

Jadi, Kepala Negara menjelaskan, dibutuhkan sebuah sistem yang memudahkan masyarakat, yang akhirnya mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik, karena kuncinya adalah kemudahan dan kenyamanan.

Untuk itu, Presiden menekankan lima hal yang perlu menjadi perhatian. Pertama, pembangunan infrastruktur penghubung antara moda transportasi satu dengan lainnya perlu dipercepat.

Percepat pembangunan infrastruktur penghubung, yakni jembatan penghubung misalnya antara LRT Halim dengan stasiun kereta cepat.

Kemudian, juga penghubung Stasiun Kereta Api Manggarai dengan Transjakarta, penghubung Stasiun Tanah Abang dengan Dukuh Atas.

“Kita harus memastikan semuanya memiliki penerangan, memiliki lampu jalan dan bisa melindungi dari hujan,” jelasnya.

Kedua, Presiden meminta adanya kerja sama dan kolaborasi dengan penyedia transportasi yang mengantar sampai titik akhir tujuan, sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan dalam berganti-ganti moda transportasi.

“Akan sangat bagus jika masyarakat cukup satu kali pesan, kemudian sistem sudah merencanakan dan multimoda transportasi apa yang harus digunakan,” ungakpnya.

Semuanya sudah tersiapkan, Presiden mencontohkan, pertama, naik ojek ke stasiun, kemudian naik kereta, naik kereta naik Transjakarta sampai ke titik tujuan, sehingga tidak perlu dicari-cari, tidak perlu menunggu-nunggu.

Baca Juga:  GUBERNUR JABAR LANTIK WALI KOTA BEKASI

Selanjutnya, Jokowi meminta agar sistem pembayaran dapat terintegrasi pada semua moda transportasi dan juga agar dapat dilakukan kajian terkait pemotongan harga untuk pembayaran langganan.

“Harus dibangun sistem pembayaran yang terintegrasi dan alat pembayaran tersebut biasa digunakan masyarakat dan dapat digunakan di semua moda transportasi. Kaji juga mengenai mekanisme pembayaran langganan, diskonnya seperti apa. Ini saya akan menarik masyarakat untuk berbondong-bondong naik transportasi massal,” ujarnya.

Selanjutnya, Presiden ingin agar segera dilakukan studi pembangunan LRT hingga ke Kota Bogor dan perluasan jalur LRT Kelapa Gading.

“Saya minta juga segera distudi pembangunan LRT hingga ke Kota Bogor, karena kalau kita lihat LRT yang sekarang sudah penuh terus, juga pembangunan jalur LRT Kelapa Gading menuju Manggarai, agar cakupan dan jangkauan transportasi massal ini semakin luas,” ujarnya.

Kepala Negara juga menekankan pentingnya memastikan transportasi publik yang ada ramah bagi penyandang disabilitas, kelompok masyarakat lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak.

“Yang terakhir, pastikan moda transportasi kita ramah terhadap pengguna lanjut usia, disabilitas, juga bagi anak-anak dan ibu hamil,” tegasnya.

Turut hadir dalam ratas, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Hadir juga Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.

Selain itu, hadir Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar. I

Kirim Komentar