Banjir Bandang Flores Timur, Fenomena Cuaca Ekstrem Picu Bencana di NTT

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem.

Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3-9 April 2021. Hingga hari ini, Senin (5/4), BNPB menerima informasi terkini dampak bencana di beberapa wilayah NTT.

Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin (5/4), pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.

Warga hilang masih tercatat sejumlah 24 orang dan meninggal dunia 44. Sedangkan warga luka-luka, mereka telah mendapatkan perawatan medis.

Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini.

Kedelapan desa tersebut adalah Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan jembatan putus sebanyak lima buah. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur. I

Kirim Komentar
Baca Juga:  BMKG Minta Ada Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Potensi Banjir Sumbar