Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, batch (kelompok) pertama saat ini sudah mencapai 61,2%.
Menurut Basuki, pembangunan batch pertama ini ditargetkan bisa selesai pertengahan 2024.
“Untuk batch pertama pembangunan IKN sudah 61,2%. Target untuk selesai pada Juni atau Juli 2024, Insyaallah masih bisa terselesaikan, termasuk untuk istana dan kantor presiden,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Basuki menyatakan, pembangunan batch satu terdiri dari jalan tol, bendungan, air minum, sumbu kebangsaan, Istana Kepresidenan, kantor kementerian koordinator dan Sekretariat Negara.
Dia menambahkan, khusus untuk pembangunan Kantor Presiden dan Istana Presiden sudah dilaporkan perkembangannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, pihak Kementerian PUPR juga melakukan konsultasi desain interior istana. Basuki menyebutkan bahwa Presiden Jokowi sudah setuju dengan desain interior yang dibuat oleh pemerintah.
“Alhamdulilah untuk interior desain istana sudah disetujui beliau, sudah ditandatangani beliau, sehingga kami bisa bekerja untuk pelaksanaannya,” kata Basuki.
“Namun untuk yang kantor (Kantor Presiden) ada beberapa catatan yang perlu segera diperbaiki, nanti kami dengan Pak Menteri Sekretaris Negara akan memfinalkan,” lanjutnya.
Basuki mengungkapkan, desainer interior yang dipercaya untuk mendesain bagian dalam Istana Presiden dan Kantor Presiden di IKN, yakni Rudy Dodo.
Rudy sebelumnya merupakan desainer interior untuk Apurva Kempinski Bali yang digunakan sebagai venue pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022.
“Pak Dodo adalah desainer interiornya, kuratornya Pak Ridwan Kamil yang memang sudah ditugasi Bapak Presiden untuk membantu kami mengkurasi desain-desain semua di IKN,” tutur Menteri Basuki.
Dia menambahkan, untuk interior Istana Kepresidenan di IKN nantinya akan menggunakan material dari produk lokal, di antaranya lantai yang dibuat di Yogyakarta, lalu ukiran tembaga dari Boyolali untuk ukiran lampu istana, ukiran kayu dari Kepara dan handel pintu dari tembaga yang dibuat di Cepogo, Boyolali. I