Bendung Gerak Pamarayan Baru Menyediakan Air Irigasi Dukung Ketahanan Pangan

Bendung Gerak Pamarayan Baru di Kabupaten Serang, Banten, terus memainkan peran penting dalam penyediaan air irigasi bagi sekitar 17.000 hektare sawah di Daerah Irigasi (D.I.) Ciujung.

Infrastruktur ini juga berfungsi menahan debit puncak hingga 1.300 m³/detik untuk mengurangi risiko banjir, sekaligus menjadi sumber air baku bagi kebutuhan industri dan domestik.

Dengan sistem pintu gerak yang bisa dinaikkan dan diturunkan, bendung mampu mengatur distribusi air secara fleksibel sesuai kebutuhan.

Pasokan air dari Bendungan Karian sebesar 19 m³/detik turut memperkuat layanan, dengan 2 m³/detik di antaranya dialokasikan untuk irigasi perpompaan dan pemeliharaan sungai.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti meninjau langsung Bendung Gerak Pamarayan Baru dan saat berdialog bersama petani, terungkap bahwa pengairan berjalan relatif lancer.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWS C3) Dedi Yudha Lesmana menjelaskan bahwa infrastruktur bendung dalam kondisi andal, meski tengah dilakukan rehabilitasi di beberapa titik saluran. “Kegiatan perbaikan tidak mempengaruhi layanan.”

Selain meninjau Bendung Gerak Pamarayan Baru, Wamen PU juga mengunjungi Bendung Pamarayan Lama yang dibangun pada tahun 1905 dan selesai pada tahun 1925.

Bendung bersejarah ini pernah dikunjungi Presiden pertama Inodnesia Soekarno dan kini menjadi cagar budaya nasional. Meski sudah tidak difungsikan sebagai bendung aktif, lokasinya ramai dikunjungi masyarakat, terutama di akhir pekan.

“Bendung Pamarayan Lama memiliki nilai sejarah tinggi sebagai warisan pembangunan irigasi sejak era kolonial, sehingga perlu dijaga kelestariannya. Struktur bending harus dipastikan aman agar tidak menimbulkan risiko bagi pengunjung. Renovasi bisa dilakukan dengan Upaya perkuatan, bukan menghancurkan bangunan asli,” tutur Wamen PU.

Dia menambahkan, koordinasi erat diperlukan antara BBWS Cidanau Ciujung Cidurian, Balai Pelestarian Kebudayaan Kementerian Kebudayaan dan Balai Penataan Bangunan, Prasarana, serta Kawasan Banten, agar pelestarian dan pemugaran dapat berjalan seimbang antara nilai sejarah dan aspek teknis.

Baca Juga:  Bendungan Jlantah Dioptimalkan untuk Airi Sawah Masyarakat

Dengan dukungan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan petani, diharapkan Bendung Gerak Pamarayan Baru dan Bendung Pamarayan Lama dapat terus memberi manfaat optimal, baik sebagai penopang produktivitas pertanian, pengendali banjir maupun warisan infrastruktur nasional. I

Kirim Komentar