Berbagai Program Unggulan Lintas Sektor Terus Berlanjut di Tahun 2026

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Kepresidenan yang membahas perkembangan perekonomian nasional.

Terungkap bahwa beberapa indikator utama perekonomian masih menunjukkan tren positif, sehingga menjadi bukti bahwa kuatnya daya tahan ekonomi Indonesia.

“Relatif perekonomian dari berbagai indeks angkanya cukup baik dan beberapa indicator – indikator terkait dengan konsumsi misalnya indeks konsumen juga masih di atas 100 sampai 115. Ritel juga baik sebesar 5,8%, PMI senilai 50,4,” katanya saat Keterangan Pers usai Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Jakarta.

Sektor investasi dan konsumsi masyarakat juga memperlihatkan tren positif.

Realisasi investasi nasional telah mencapai Rp1.434,3 triliun, sedangkan Mandiri Spending Index naik hingga 297 menjelang akhir tahun, sejalan dengan kinerja perbankan yang juga meningkat.

Dari sisi produksi, terjadi peningkatan pula pada utilisasi kapasitas industri yang menandakan kegiatan ekonomi terus bergerak.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan berbagai program unggulan lintas sektor yang sudah ditargetkan dan akan dilanjutkan pada tahun 2026.

Regulasi pendukung untuk hal itu telah disiapkan guna memastikan kesinambungan program prioritas nasional.

“Ini relatif regulasinya sudah disiapkan seperti PPH final untuk UMKM sampai tahun 2027. Kemudian, PPH 21 untuk sektor pariwisata dan industri padat karya,” tuturnya.

Lalu, PPN DTP untuk sektor perumahan dan juga penerima diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

Menurut Menko Airlangga, Presiden Prabowo Subianto juga memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah program strategis di sektor pertanian, kelautan dan perikanan, dalam hal ini pentingnya terjadi kesinambungan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam.

“Bapak Presiden juga melihat dan mendengarkan program-program di berbagai sektor termasuk di sektor pertanian misalnya untuk program terkait dengan hilirisasi. Di Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait dengan revitalisasi tambak Pantura yang 20.000 hektare. Pengembangan tambak udang terintegrasi di Nusa Tenggara Timur. Modernisasi kapal dan juga terkait dengan program Makan Bergizi Gratis,” kata Menko Airlangga.

Baca Juga:  Bulog Lakukan Jemput Bola Serap Gabah Kering Panen Petani

Berbagai program unggulan tersebut telah disiapkan laporannya oleh seluruh kementerian teknis penanggung jawabnya dan akan terus dipantau pelaksanaannya hingga akhir tahun mendatang.

Pemerintah juga berkomitmen memastikan bahwa setiap kebijakan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

“Jadi, hampir seluruh kementerian berbicara untuk terkait dengan program-program yang diandalkan oleh Bapak Presiden dan program ini juga dimonitor untuk sampai akhir tahun 2025,” jelas Menko Airlangga.

Terkait negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS), Indonesia akan melanjutkan negosiasi setelah penyelenggaraan KTT APEC pada akhir bulan ini, terutama dari segi legal drafting yang masih harus dibahas dengan pihak AS.

Untuk besaran tarif nol persen, Menko Airlangga meyakinkan bahwa Indonesia akan mendapatkan deal, seperti Malaysia.

“Jadi, kita sudah bicarakan untuk produk-produk yang Amerika tidak bisa produksi seperti kelapa sawit, kakao dan karet, itu seluruhnya diberikan tarif nol persen. Kita minta juga untuk komoditas tertentu semisal yang menjadi supply chain untuk industri kesehatan,” ungkap Menko Airlangga. I

Kirim Komentar