BMKG Jelaskan Jadwal Terbaru La Nina Melanda Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan tentang prediksi terbaru fenomena La Nina di Indonesia.

Saat ini, anomali Suhu Muka Laut Nino 3.4 menunjukkan ENSO Netral dengan indeks -0,01.

Kondisi menunjukkan fenomena El Nino 2023/2024 telah berakhir dan saat ini berada pada Fase Netral.

“Indeks ENSO Dasarian I Agustus 2024, Status El Nino Netral (Indeks Nino 3.4: -0,02. BMKG memprediksi kondisi Netral berpotensi menuju La Nina mulai periode September 2024,” tulis BMKG dalam unggahan di akun Instagram resmi.

Prediksi itu berdasarkan hasil pemutakhiran Dasarian I Agustus 2024.

Dengan prediksi terbaru ini, mengonfirmasi bergersernya prediksi La Nina melanda Indonesia yang semula diperkirakan terjadi mulai Agustus 2024.

ENSO atau El Nino-Southern Oscillation adalah anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.

Disebutkan bahwa iklim di Samudra Pasifik terbagi ke dalam tiga fase, yaitu El Nino, La Nina dan Netral.

Ketika terjadi fase La Nina, hembusan angin pasat dari Pasifik Timur ke arah Barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat dari biasanya.

Menguatnya angin pasat yang mendorong massa air laut ke arah Barat, maka di Pasifik Timur suhu muka laut menjadi lebih dingin.

Dalam unggahan itu, hasil analisis dan monitoring dinamika ENSO Samudera Pasifik menunjukkan, La Nina yang berpotensi terjadi dalam kategori lemah.

BMKG menyebutkan, iklim Indonesia dipengaruhi oleh penggerak iklim di wilayah regional sekitarnya, yang mencakup fenomena monsun, Intertropical Convergence Zone (ITCZ) atau Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis, siklon tropis, ENSO (El Nino-Southern Oscillation), IOD (Indian Ocean Dipole), dan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer lainnya.

Baca Juga:  Bio Farma Sosialisasikan Produk Vaksin Dengue Qdenga

“Pemantauan parameter setiap fenomena tersebut penting untuk memahami kondisi iklim saat ini dan memprediksinya di masa mendatang di Indonesia,” tulis BMKG.

Hasil monitoring BMKG berdasarkan pemutakhiran di Dasarian I Agustus 2024, Monsun Asia dalam kondisi tidak aktif dan diprakirakan tetap tidak aktif hingga Dasarian I September 2024.

Sementara itu, Monsun Australia pada Dasarian I Agustus 2024 aktif dan diprediksi tetap aktif hingga Dasarian I September 2024 dengan intensitas hampir sama dengan klimatologisnya.

Terkait Indeks IOD, dilaporkan dalam Fase Netral (Indeks 0,14). BMKG memprediksi IOD Netral akan berlangsung pada periode Agustus 2024 hingga Februari 2025. I

 

Kirim Komentar