Maskapai Citilink menambah rute penerbangan barunya dari Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) menuju Bandara Gatot Soebroto (WTX) di Way Kanan Provinsi Lampung.
Penerbangan perdana dilaksanakan pada Rabu (5/2) dan akan beroperasi seminggu dua kali pada Rabu dan Minggu dengan menggunakan pesawat jenis ATR72 Seri 600.
Turut hadir dalam penyambutan penerbangan perdana tersebut, yaitu jajaran Forkopimda setempat dan stake holder terkait.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udaera (UPBU) Silampari Wachyu Setiawan, yang dalam hal ini membawahi Satpel Bandara Gatot Soebroto di Way Kanan menjelaskan, potensi pasar di bandara itu didukung oleh beberapa hal, yakni terdapat tujuh pemerintah kabupaten (pemkab), baik di Provinsi Lampung maupun Provinsi Sumatra Selatan, dengan penduduk saat ini kurang lebih 3 juta jiwa.
Dukungan lainnya terdapat 39 industri berskala besar, yaitu tujuh perusahaan berada di Kabupaten Way Kanan, tiga perusahaan berada di Kabupaten OKU Timur, lima perusahaan di Kabupaten OKU Selatan, 22 di Kabupaten OKU, dan dua perusahaan di Kabupaten Lampung Barat.
Industri – industri tersebut di antaranya bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan karet, kelapa sawit, tebu, nanas, tambang batu bara, semen, minyak bumi, dan gas.
Selain itu, meningkatnya animo masyarakat melakukan perjalanan luar daerah dan luar negeri, seperti ibadah umrah, haji dan wisata, serta meningkatnya kunjungan ke daerah seiring perkembangan objek wisata di tujuh kabupaten dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Ada juga dukungan pelayanan angkutan penumpang dan barang dari dan ke Pulau Jawa saat ini dilayani oleh 82 bandara.
“Dengan beroperasinya maskapai Citilink, tentunya konektivitas dan operasional penerbangan dari dan ke Way Kanan akan membawa dampak positif yang luas bagi kemajuan daerah,” tutur Wachyu.
Saat ini, UPBU atau Bandara Gatot Soebroto memiliki panjang landasan pacu (runway) berukuran 2.100 meter x 40 meter, dengan luas terminal 300 m².
Adanya operasional penerbangan di Way Kanan, Wachyu optimistis banyak manfaat yang akan diperoleh terutama dalam aksesibilitas dan mendukung perekonomian wilayah Way Kanan dan sekitarnya.
“Harapan ke depan, pemerintah daerah setempat bersama Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait dapat selalu bersinergi, untuk mengembangkan serta meningkatkan pelayanan jasa transportasi udara yang ada di Bandara Gatot Soebroto,” jelasnya. I