BUMN Pupuk Gandeng Jepang Jajaki Pendanaan Buat Energi Bersih

PT Pupuk Indonesia (Persero) meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) bersama dengan Japan Bank for International Coorporation (JBIC).

Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto menjelaskan, perusahaan memiliki kerja sama pengembangan clean ammonia atau amonia bersih dengan sejumlah perusahaan Jepang, karena Jepang bertujuan untuk menggunakan clean ammonia sebagai sumber energi bersih sebagai upaya dekarbonisasi.

“Pupuk Indonesia dan JBIC bersepakat untuk saling bertukar informasi terkait potensi kerjasama antara Pupuk Indonesia dengan sejumlah perusahaan Jepang di bidang rantai pasok amonia, hidrogen, dan energi terbarukan,” ujarnya dalam keterangan perusahaan.

Dalam kerja sama ini, lanjut Nugroho, JBIC juga akan berbagi pengalaman dan informasi seputar rangkaian produk keuangannya, termasuk menjajaki kemungkinan JBIC memberikan dukungan pembiayaan proyek-proyek potensial antara Pupuk Indonesia dengan sejumlah perusahaan Jepang.

Hingga saat ini, terdapat enam perusahaan Jepang yang bekerja sama dengan Pupuk Indonesia dalam pengembangan clean ammonia.

Keenam perusahaan tersebut adalah Mitsui, Toyo Engineering, Mitsubishi Corporation, INPEX, Itochu Corporation, dan IHI Corporation.

Selain itu, Pupuk Indonesia memiliki kerja sama serupa dengan ACWA Power, perusahaan asal Arab Saudi, hingga BUMN seperti Pertamina dan PLN.

Pengembangan clean ammonia menjadi bagian dalam peta jalan dekarbonisasi Pupuk Indonesia.

Selain sebagai alternatif energi masa depan, amonia juga menjadi media dalam mendistribusikan hidrogen sebagai sumber energi masa depan.

Hal ini sekaligus menjadi upaya perusahaan dalam mendukung target penurunan emisi karbon atau Net Zero Emmision (NZE) yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.

“Pupuk Indonesia saat ini memiliki kapasitas produksi amonia tujuh juta ton per tahun dengan fasilitas penyimpanan dan distribusi amonia yang lengkap dan telah berpengalaman lebih dari 50 tahun. Dengan kemampuan tersebut, kami ingin menjadi pemain utama global,” jelas Nugroho.

Baca Juga:  Kemenperin Siapkan Insentif Amankan Industri dari Dampak Geopolitik

Sementara itu, Managing Executive Officer JBIC Inaba Yutaka menyatakan bahwa MoU ini akan turut mempromosikan kerja sama sejumlah sektor yang menggunakan amonia dan hidrogen sebagai sumber energi.

Hal ini, lanjutnya, juga karena PT Pupuk Indonesia memiliki kerja sama dengan perusahaan Jepang di bidang clean ammonia untuk kebutuhan ekspor di masa depan.

Melalui MoU ini, Inaba menuturkan, JBIC memiliki tujuan untuk meningkatkan akselerasi pengembangan rantai pasok clean amonia dan hidrogen.

Menurut Inaba, penandatanganan MoU ini juga akan mendukung sejumlah inisiatif, termasuk Asia Zero Emissions Community (AZEC), sekaligus mengamankan produksi dan rantai pasok amonia dan hidrogen bagi Jepang.

“Sebagai institusi keuangan Jepang, JBIC akan terus menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan Jepang, sekaligus membantu mengamankan pasokan energi bersih yang stabil bagi Jepang melalui penguatan kerjasama bersama mitra-mitra penting di bidang dekarbonisasi,” jelasnya. I

 

Kirim Komentar