Cara Aston Kartika Grogol Merayakan HUT DKI Jakarta

Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center menggelar kegiatan bazaar, pameran, dan aneka talkshow yang mengangkat ikon Kota Jakarta, yakni kebudayaan Betawi dalam rangka merayakan HUT DKI Jakarta ke-495.

Tidak hanya itu, sejumlah kebudayaan lokal Betawi diperkenalkan, mulai dari tradisi palang pintu, rampak gendang, gambang kromong, kuliner etnik Betawi dan pernikahan adat Betawi akan memanjakan mata masyarakat.

Event ini dibuka dengan penampilan Tarian Kembang Kincir. Landasan acara ini diharapkan dapat menjadi ruang kreativitas dan menggairahkan UMKM Kota Jakarta dalam mendukung program pemerintah pascapandemi,” kata General Manager Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center Bambang Wijanarko dalam konferensi pers yang berlangsung di Aster Lounge.

Dia menjelaskan bahwa pagelaran pameran berlangsung selama 20-24 Juni 2022 di lobby area Mall Kartika Tower.

Hajatan Kota Jakarta dengan tema Jakarta Punye Cerite ini bertujuan untuk menunjukkan rasa persatuan, kesatuan, dan kekeluargaan bagi warga Ibu Kota.

“Kami berharap event ini dapat meningkatkan rasa bangga dan cinta pada Kota Jakarta. Kami senang berpartisipasi dalam mendorong pelestarian budaya lokal, meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial yang ada, seperti sampah, banjir dan lingkungan hidup,” jelas Bambang.

Menggandeng Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta, dan beberapa komunitas, instansi, atau lembaga pendidikan, gelaran ini sejalan dengan komitmen Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, khususnya di sektor pariwisata dan gaya hidup, yang merupakan salah satu sektor paling terdampak pandemi Covid-19.

Sementara itu, Direktur Utama PT Graha Kartika Anugerah Joko Warsito selaku pengelola Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center menyatakan, acara ini adalah bukti nyata kepedulian pihaknya dalam memeriahkan HUT Kota Jakarta pada 22 Juni 2022.

Baca Juga:  Tren Investasi Manufaktur Terus Naik di Dekade Terakhir

“Kami ingin menjadi bagian yang bermanfaat bagi kota ini dan bermanfaat bagi orang lain. Saya antusias program seperti ini bisa melahirkan inovasi-inovasi yang berguna, mengingat saat ini perekonomian kita sudah mulai menggeliat pascapandemik dua tahun,” ujarnya.

Rangkaian acara Jakarta Punye Cerite ini pun mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Jakarta Barat. Iin Mutmainnah, Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Barat hadir mewakili Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko.

Iin menilai, setidaknya ada tiga manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini, yakni sebagai edukasi, marketing, dan suguhan ekonomi.

Selain itu, beliau juga mengapresiasi upaya Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center dalam membantu meningkatkan pemulihan ekonomi pariwisata DKI Jakarta melalui program kolaborasi seperti ini.

“Sejak pandemi merebak di tanah air, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta mencatat bahwa para pelaku usaha pariwisata mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan hingga mencapai 75%, karena menurunnya permintaan konsumen,” tuturnya.

Produk UMKM yang dipamerkan dalam hajatan “Jakarta Punye Cerite”. (dok. aston kartika grogol)

Menurut Marketing Communication Manager Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center Aprodhite, sebuah kehormatan besar bagi Aston Kartika Hotel untuk turut berpartisipasi dalam memeriahkan hari jadi DKI Jakarta tahun ini.

“Kami berharap tahun ini dapat memberikan kontribusi positif yang memberikan dampak signifikan dalam membantu pelaku usaha di bidang pariwisata pada umumnya, dan dapat menjadi angin segar bagi para mitra yang tergabung dalam program ini, terutama dalam menghadapi situasi pandemic,” ungkapnya.

Manajemen Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center juga berharap  program ini dapat selaras dengan upaya pemerintah dalam memulihkan industri pariwisata di Jakarta dan sekitarnya, serta mengaktifkan operasional bisnis terkait dengan tetap patuh terhadap protokol kesehatan berbasis Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE) sesuai anjuran Kemenparekraf dan WHO. I

Kirim Komentar