Desa Wisata Harus Didukung dengan Daya Tarik Event

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, keberadaan desa wisata yang kaya akan daya tarik wisata baik berupa alam, budaya, juga buatan, perlu ditunjang dengan penyelenggaraan event.

Pasalnya, dia menambahkan, berbagai event akan memberikan dampak yang semakin luas bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat hadir di acara Senandung Dewi x Beti Dewi yang berlangsung di Desa Wisata Agro Tamansuruh, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Kita ingin mengangkat desa wisata ini menjadi top of mind atau destinasi unggulan dari pariwisata berbasis komunitas, yakni pariwisata yang mengandalkan kearifan lokal dan salah satunya dapat ditunjang dengan penyelenggaraan event,” katanya.

Event yang dilaksanakan tentunya bukan sekadar event yang dilangsungkan di desa wisata, tetapi event yang menitikberatkan pada tiga nilai utama, yakni keberlanjutan, dengan event yang dilaksanakan harus dapat mendukung pelestarian lingkungan, sosial budaya dan peningkatan ekonomi lokal.

Selanjutnya adalah skalabilitas, yakni event harus dapat diselenggarakan secara konsisten dan ditingkatkan kualitasnya setiap tahun.

Terakhir adalah nilai jual, dengan event di desa wisata harus dapat menjadi daya tarik menarik bagi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.

Untuk itu, Sandiaga menambahkan, Kemenparekraf menghadirkan Semarak Event Unggulan di Desa Wisata (Senandung Dewi) sebagai program andalan yang mencakup pendukungan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan berbagai event pariwisata di desa wisata yang dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan potensi desa wisata melalui penyelenggaraan event pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Jadi desa wisata itu bukan hanya punya daya tarik wisata alam, buatan, dan budaya, tapi juga punya event yang keren. Harapannya agar ekonomi kita semakin boleh, semakin semangat semua, dan mudah-mudahan kita semakin mampu jaga kelestarian budaya dengan desa wisata,” jelasnya.

Bersamaan dengan pelaksanaan Senandung Dewi di Desa Wisata Agro Tamansuruh, juga dilaksanakan program Beti Dewi yang merupakan singkatan dari Beli Kreatif Desa Wisata.

Program ini merupakan upaya untuk mendukung pemasaran produk desa wisata melalui pendampingan kepada pengelola desa wisata dalam hal penyusunan atau pembuatan paket-paket wisata.

Program juga mencakup upaya mempromosikan produk wisata dan ekonomi kreatif yang ada di desa wisata untuk kemudian dipasarkan di platform Online Travel Agent (OTA) mitra Kemenparekraf, yakni Atourin, Mister Aladin, tiket.com, Djalanin.com, dan Traveloka.

“Saya harapkan Beti Dewi ini akan mendorong lebih banyak produk-produk UMKM, produk – produk kreatif desa wisata untuk didukung pemasarannya, didampingi SDM dan paket – paket wisatanya,” tutur Sandiaga.

Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah mengapresiasi penyelenggaraan program ini yang diharapkan bisa memberikan dampak yang besar, khususnya untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi melalui pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Program yang baik ini harus bisa diteruskan agar memberi dampak juga manfaat bagi masyarakat Banyuwangi secara keseluruhan,” ungkaopnya. I

Kirim Komentar