Desa Wisata Jadi Andalan Ekonomi Daerah

Desa wisata masih menjadi andalan sektor pariwisata dalam mengembangkan perekonomian di suatu daerah, karena semua lini berkolaborasi mempromosikan potensi yang ada.

Menurut Taufik Nurhidayat, Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf/Baparekraf, desa wisata secara kuantitas dan kualitas terus bertumbuh di berbagai daerah.

“Bermunculannya desa wisata baru dan berkembangnya desa wisata yang ada memberi harapan bagi perkembangan pariwisata di daerah, apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19,” katanya saat mengunjungi Desa Wisata Putro Ijoe di Kota Sabang, Pulau Weh, Provinsi Aceh pada Rabu (24/3/2021).

Taufik Nurhidayat, Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf/ Baparekraf beserta Cut Abang Kota Sabang di Desa Wisata Putro ljoe (Puti Nadira)

Taufik mencontohkan masyarakat Desa Wisata Putro Ijoe di Aneuk Laot, Kecamatan Sukakarya, Sabang dan Desa Wisata Nusa di Lhoknga, Kecamatan Aceh Besar.

“Saat ada kunjungan wisatawan mempersiapkan semua kebutuhan wisata. Mulai dari tempat pameran semua produk pariwisata, termasuk produk Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro daerah setempat hingga sajian seni budaya setempat,” jelas Taufik.

Para wisatawan, lanjutnya, akan diikutsertakan dalam kegiatan masyarakat Desa Wisata, bahkan masyarakat akan memberi pelajaran mengenai keunggulan yang dimiliki.

Taufik menjelaskan tentang pelajaran seni dengan memainkan musik tradisional Aceh rapai dan membuat makanan khas keukarah yang manis, terbuat dari campuran tempung dan santan yang mirip dengan serabut atau sarang burung.

Pembuatan kue Keukarah di Desa Wisata Putro Ijoe, Kota Sabang

“Setiap tahun diharapkan desa wisata yang ada terus bertumbuh dan mampu menghidupi kebutuhan masyarakat setempat. Bahkan, dana kas desa bisa terus bertambah untuk kesejahteraan Bersama,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan ada 26 desa wisata dengan sertifikasi berkelanjutan pada tahun 2021. Jumlah ini bertambah 10 desa wisata dari sebelumnya sebanyak 16 desa wisata dengan sertifikasi berkelanjutan pada tahun 2020.

Kemenparekraf memberi perhatian khusus bagi keberadaan desa wisata, karena desa wisata menggerakkan ekonomi masyarakat, UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi kawasan pelestarian lingkungan hidup. I

Kirim Komentar