Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) turut menghadiri acara Pelatihan Safety Riding Angkatan I Wilayah Sumatra Utara dalam rangka mendukung keselamatan berkendara di Indonesia.
Pembukaan pelatihan ini dilaksanakan di Aula Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Sumatra Utara pada Selasa (11/6/2024).
Pelaksanaan pelatihan safety riding menjadi salah satu upaya dalam mengurangi angka kecelakaan, khususnya kecelakaan kendaraan bermotor yang masih tinggi.
Risiko kecelakaan yang masih tinggi berkaitan dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan teknik berkendara dan etika berkendara yang benar.
Oleh karena itu, perlu adanya edukasi dan praktik keselamatan berkendara yang disampaikan kepada masyarakat.
“Acara pelatihan ini dapat menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan membangun komunikasi agar dapat berkolaborasi dengan baik di lapangan dalam memberikan edukasi keselamatan berkendara kepada masyarakat,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis dalam sambutannya.
Kolaborasi pemerintah dan stakeholders menjadi hal yang penting dalam menciptakan keselamatan berkendara.
Adapun mitra dalam acara ini adalah PT Astra Honda Motor dan Indako Safety Riding Center yang memberikan special training safety riding.
Menurut Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor Johanes Lucky, kegiatan pelatihan ini merupakan wujud komitmen terkait keselamatan berkendara.
“Training yang kami berikan saat ini sudah kami kembangkan sedemikian rupa berdasarkan hasil studi analisis kecelakaan bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Korps Lalu Lintas Polri dengan harapan dapat berkontribusi dalam membentuk budaya keselamatan berkendara khususnya bagi pengendara motor,” tuturnya.
Pelatihan ini terbagi ke dalam dua sesi, yaitu sesi teori dan sesi praktik yang akan dilakukan di Indako Safety Riding Center pada 11 – 14 Juni 2024.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kemitraan IRSP M. Yugi Hartiman menjelaskan bahwa peningkatan kesadaran tentang keselamatan adalah salah satu pencegahan kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang besar.
“Di Indonesia setiap tahun ada sekitar dua puluh delapan ribu korban jiwa yang diakibatkan kecelakaan di jalan raya dan sekitar 147.000 kecelakaan lalu lintas terjadi setiap tahunnya,” jelasnya.
Sebagai informasi, sebanyak 80% kecelakaan melibatkan kendaraan sepeda motor dan melibatkan kaum milenium, sehingga perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran berkendara.
Permasalahan terkait transportasi saat ini memerlukan pendekatan multidisiplin yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Hal ini sejalan dengan penuturan Kepala BPTD Sumatra Utara Dadan M. Ramdan.
“Kami perlu kolaborasi bersama para stakeholder, media, dan komunitas masyarakat lainnya untuk membentuk kebiasaan bagi pengguna sepeda motor agar dapat memperhatikan aspek keselamatan di jalan raya,” tuturnya.
Pelatihan safety riding ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keamanan masyarakat dalam berkendara, sehingga dapat mengurangi risiko fatalitas kecelakaan. I