Ditjen Hubla Gelar Rakornis Perkapalan dan Kepelautan

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, menggelar Rapat Teknis Koordinasi tahun 2024 di Hotel Shangri-la Surabaya, Jawa Timur, mulai 28 – 30 April 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di sektor perkapalan dan kepelautan dengan tema Pelayanan Perkapalan dan Kepelautan yang Optimal untuk Mewujudkan Transportasi Maju Berkelanjutan.

Dengan total 603 peserta yang hadir, terdiri dari berbagai instansi terkait, termasuk UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat TSDP dan BPTD, serta perwakilan sekolah BPSDM dan DPKP.

Acara ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pelayanan dan keselamatan transportasi laut Indonesia.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi menyatakan, acara ini merupakan momentum penting bagi seluruh stakeholder untuk bersatu, berkolaborasi dan merumuskan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kemajuan bidang maritim Indonesia, serta keselamatan pelayaran.

“Tujuan Rakornis ini untuk menyamakan persepsi, memperoleh masukan dari lapangan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Kita perlu berkolaborasi dan merumuskan langkah strategis untuk kemajuan bidang maritim Indonesia serta meningkatkan keselamatan pelayaran,” ujarnya.

Capt. Antoni juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik, berkomunikasi dan berkoordinasi untuk meningkatkan mutu sektor transportasi laut.

Dalam rangka menciptakan pelayanan transportasi yang aman dan cepat, kolaborasi yang sinergis antara pemerintah dan swasta serta lintas sektor merupakan kunci utama.

Direktorat Perkapalan dan Kepelautan memiliki Tugas Pokok dan Fungsi Melaksanakan tugas dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan dibidang kelaiklautan kapal laut, perlindungan lingkungan maritim, serta kepelautan.

Capt. Antoni menegaskan bahwa dengan semangat kebersamaan dan komitmen, serta implementasi nilai OPTIMIS (Outcome, Profesional, Tangguh, Inovatif, Melayani, Integritas, dan Sinergi), Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan di bidang pelayaran.

Baca Juga:  Perlu Terobosan Agar Lebih Banyak Daerah Berpihak pada Transportasi Massal Perkotaan

Dalam konteks pelayanan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan senantiasa melibatkan Unit Pelaksana Teknis dan stakeholder terkait.

Optimalisasi pelayanan kepada masyarakat, pengguna jasa, melalui pemanfaatan kemajuan Information Technology (IT) menjadi fokus utama, diiringi dengan komitmen untuk tidak mempersulit para pengguna jasa sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pada acara Rakornis yang diselenggarakan oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, turut serta dilaksanakannya soft launching penggunaan TTE (Tanda Tangan Elektronik) pada Sertifikat Kepelautan yang terintregasi dengan sistem BSSN BSrE selaku penyelenggara sertifikat elektronik.

Sistem itu akan dapat mengurangi peredaran sertifikat kepelautan yang tidak sah, lalu dilanjutkan oleh penandatanganan Komitmen Bersama Penggunaan E Sign Sertifikat di UPT BPSDM dan UPT yang ada di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Capt. Antoni juga menyoroti peningkatan pengetahuan dan keterampilan harus senantiasa mengikuti perkembangan dan update terkini.

Dalam hal ini, Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut dibawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan memiliki tugas untuk turut mengembangkan kompetensi para Marine Inspektor, Ahli Ukur maupun pejabat keselamatan lain di UPT Perhubungan Laut.

Selain itu, pada UPT di bawah Pusbang Laut juga senantiasa meningkatkan kompetensi pelaut yang dihasilkan, sehingga bisa bersaing di kancah dunia pelayaran internasional dan memajukan industri pelayaran nasional.

“Pelaut yang berkompeten menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan pelayaran yang aman baik untuk kapal, muatan maupun lingkungan lautnya,” tuturnya. I

Kirim Komentar