Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubud Kemenhub) melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya memastikan keberangkatan angkutan udara haji melalui Bandara Adi Sumarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah memenuhi seluruh aspek keamanan dan keselamatan penerbangan melalui monitoring dan ramp check.
Melalui serangkaian monitoring dan ramp check yang telah dilakukan sejak sebelum pelaksanaan angkutan haji, para inspektur dari Ditjen Hubud memastikan bahwa semua protokol kesalamatan dan keamanan telah dipatuhi dengan ketat oleh semua pihak terkait, termasuk maskapai penerbangan dan penyelenggara bandar udara.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah III Surabaya Rizal saat melakukan peninjauan secara langsung terkait kesiapan operasional Angkutan Udara Haji di Bandara Adi Sumarmo, yang merupakan salah satu dari tiga bandara embarkasi haji di wilayah kerja OBU III Surabaya.
“Sebelum angkutan haji dimulai, kami telah mengirimkan inspektur angkutan udara, kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat udara untuk memastikan aspek keselamatan dan keamanan telah terpenuhi, serta memantau kelancaran jadwal penerbangan, pelayanan dan kesiapan operasional pesawat selama periode angkutan haji ini,” tuturnya.
Berdasarkan data yang diterima, Rizal mengatakan bahwa untuk angkutan udara Haji embarkasi Bandara Adi Soemarmo dijadwalkan memberangkatkan 100 kloter jemaah.
Sebanyak 32.059 jemaah dari Jawa Tengah dan 3.329 jemaah dari Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta, serta didampingi 500 petugas haji.
Rizal menambahkan, mulai tahun ini di embarkasi Solo dan Surabaya sudah menyediakan Mecca Route, yaitu imigrasi dari Pemerintah Saudi Arabia yang berada di Indonesia guna mempercepat proses administrasi keimigrasian, sehingga para jemaah haji yang tiba di Saudi Arabia dapat langsung menuju ke hotel untuk beristirahat.
“Walaupun pihak kita memiliki keterbatasan dikarenakan Mecca Route merupakan teritori kedaulatan Saudi Arabia, tentu koordinasi tetap dilakukan dan kita diberikan kesempatan untuk melakukan supervisi melalui inspektur yang kita kirim untuk melakukan review terhadap pelayanannya, seperti memastikan suhu ruangan yang nyaman bagi para jemaah haji,” tuturnya.
Keberhasilan penyelenggaraan keberangkatan angkutan udara haji ini tidak terlepas dari kerja sama yang erat antara semua pihak terkait.
Ditjen Hubud mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada seluruh tim yang terlibat dalam proses persiapan dan pelaksanaan, sehingga pelayanan dan proses keberangkatan bisa berjalan lancar sampai kloter terakhir nanti.
Rizal memastikan bahwa keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan termasuk Angkutan Udara Haji, tetap menjadi prioritas utama dari Ditjen Hubud.
“Kami akan terus melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap aspek keselamatan, keamanan, serta pelayanan penerbangan, sehingga setiap operasi penerbangan, khususnya Angkutan Udara Haji dapat berlangsung dengan selamat, aman dan nyaman,” ujarnya. I