Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Festival Asmat Pokman Ke-37 Tahun 2024 sebagai satu-satunya event unggulan dari Papua Selatan yang masuk ke dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.
Dia juga mengapresiasi Keuskupan Agats, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat dan semua pihak yang mendukung pengembangan parekraf di Papua Selatan melalui kehadiran event berkualitas.
“Untuk kedua kalinya Festival Asmat Pokman menjadi satu-satunya event unggulan dari Papua Selatan yang masuk KEN 2024. Pencapaian ini berkat inovasi dan kualitas yang terus dijaga,” kata Sandiaga pada Festival Asmat Pokman 2024 di Lapangan Yos Sudarso, Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan,
Kehadiran Sandiaga disambut antusias masyarakat dan wisatawan mancanegara yang sebagian besar berasal dari Eropa, khususnya Prancis dan Jerman.
Setibanya di Kabupaten Asmat, Menparekraf diolesi sagu di bagian wajah yang menandai penerimaan dan pengakuan untuk menjadi bagian dari masyarakat Suku Asmat.
Festival Asmat Pokman yang berlangsung pada 7 – 11 Oktober 2024 adalah festival seni budaya yang menampilkan orisinalitas dari para pelaku seni ukir Kabupaten Asmat.
Mereka menampilkan keunikan dan kekuatan budaya melalui demonstrasi mengukir manual, manuver perahu dan workshop pangkur sagu.
Menarik dari festival ini adalah penjualan hasil pengrajin ukiran dan anyaman tersebut ditawarkan melalui skema lelang kepada publik, sehingga menjadi unique selling point tersendiri.
Manuver perahu yang menjadi atraksi pesta adat Suku Asmat juga selalu menarik perhatian wisatawan.
Para pendayung akan berdiri sambil berpekikan dan sahut-menyahut, menghamburkan kapur putih dari ruas bambu, seirama memukul perahu dengan papan dayung dan membentuk formasi di tengah sungai kelabu menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan.
Konsistensi dan kolaborasi dari Keuskupan Asgats dan Pemkab Asmat atas terselenggaranya Festival Asmat Pokman sejak tahun 1981 menjadi upaya pelestarian nilai – nilai luhur budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
Pada penyelenggaraan ke-37, Festival Asmat Pokman diperluas dengan adanya trip bakau untuk mendorong ekowisata dan perlindungan ekosistem mangrove Asmat.
Kemudian, talk show parekraf, workshop body painting Asmat dan pentas seni tari, serta musik.
Kemenparekraf akan terus mendukung sepenuhnya pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Asmat, Papua Selatan melalui program pemasaran agar lebih dikenal masyarakat luas.
“Kepada seluruh wisatawan, khususnya mancanegara jangan lupa dukung pengrajin lokal Asmat dengan keotentikan budaya. Ke sini jangan hanya menjadi rohali rombongan yang hanya lihat – lihat, tapi menjadi rojali rombongan yang jajan dan beli produk kreatif Asmat,” ungkapnya.
Uskup Agats Kabupaten Asmat Monsinyur Aloysius Murwito mengapresiasi dukungan dan kehadiran Menparekraf Sandiaga secara langsung dalam Festival Asmat Pokman ke-37 yang membawa kegembiraan dan inspirasi kepada seluruh masyarakat Asmat.
“Ini juga merupakan sebuah pengakuan dari pemerintah pusat. Penghargaan yang tinggi dari pemerintah pusat terhadap talenta yang diberikan Tuhan kepada kami semua. Besar harapan kami melalui festival ini bukan hanya mengagumi hasil karya seni, tapi juga dapat meningkatkan pendapatan dan taraf kehidupan masyarakat Asmat,” katanya. I