Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Subagiyo memimpin upacara Bon Voyage Perwira Siswa Diklat Pelaut Tingkat II, III, IV dan V Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten di Auditorium Poltekpel Banten pada Selasa (14/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPSDMP menekankan tiga isu strategis yang harus menjadi perhatian para lulusan agar mampu menghadapi tantangan global di sektor maritim yang semakin kompleks di era global.
“Sektor maritim adalah tulang punggung kejayaan Indonesia. Namun, kita juga menghadapi tantangan besar, seperti keamanan siber, perubahan iklim, dan kekurangan tenaga kerja terampil,” katanya.
Subagiyo meminta para lulusan harus menjadi garda terdepan dalam menjawab tantangan ini dan membawa kejayaan maritim Indonesia ke panggung dunia.
Dia menjelaskan, tiga isu strategis yang menjadi tantangan utama sektor maritime adalah ancaman serangan siber di sektor maritim yang terus meningkat.
Menurut laporan global, serangan siber di sektor ini meningkat hingga 400% dalam beberapa tahun terakhir, dengan potensi kerugian mencapai jutaan dolar per insiden.
“Pemahaman tentang keamanan siber bukan lagi pilihan, tetapi kewajiban bagi semua pelaku industri maritim, termasuk para lulusan Poltekpel Banten,” jelasnya.
Isu kedua yang disampaikannya yaitu perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem dan kenaikan permukaan laut, yang memengaruhi dunia maritime, sehingga para lulusan diharapkan dapat mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan merencanakan pelayaran yang aman.
Menurut Subagiyo, sektor maritim global diproyeksikan menghadapi kekurangan hampir 90.000 pelaut bersertifikasi STCW pada 2026.
“Lulusan Poltekpel Banten harus menjadi solusi atas krisis ini dan berperan aktif dalam menarik minat generasi muda untuk berkecimpung di sektor maritim,” tegasnya.
Pada Bon Voyage yang bertemakan Waves of Achievement Set Sail for Indonesian Golden Era ini, Poltekpel Banten melepas 180 Perwira Siswa Diklat Pelaut Peningkatan.
Lulusan tersebut terdiri dari 106 lulusan Program Tingkat II (Nautika dan Teknika), 37 lulusan Program Tingkat III (Nautika dan Teknika), 23 lulusan Program Tingkat IV (Nautika dan Teknika), serta 14 lulusan Program Tingkat V (Nautika dan Teknika).
Direktur Politeknik Pelayaran Banten Capt. Semuel Palembangan menuturkan, para lulusan telah menyelesaikan pendidikan berbasis kurikulum internasional yang mengacu pada Konvensi STCW 1978 beserta amandemennya.
Pendidikan ini juga menggunakan metode pembelajaran berbasis IMO Model Course 7.01 hingga 7.04, yang dirancang untuk memenuhi standar global.
“Dengan mengusung tiga pilar utama, yaitu skill, knowledge, dan understanding, kami yakin lulusan Poltekpel Banten mampu menjadi generasi baru pelaut yang berintegritas dan berdaya saing global,” ujarnya. I