Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah World Water Forum atau Forum Air Sedunia.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan World Water Forum (WWF) Ke-10 yang akan berlangsung di Bali pada 18-24 Mei 2024 dengan kehadiran sekitar 30,000 hingga 50.000 peserta dari berbagai negara.
“Ada 244 sesi yang dihadiri kurang lebih 30.000 hingga 50.000 peserta. Jadi, ini sedikit lebih besar daripada Conference of The Parties yang biasa diselenggarakan dengan istilah COP,” ujarnya usai rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, baur-baru ini.
Kepala BMKG yang juga merupakan Penanggung Jawab Bidang Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan WWF Ke-10 menjelaskan, forum ini memiliki tiga komponen, yaitu proses tematik (thematic process), proses regional (regional process), serta proses politis (political process).
“Thematic process itu terkait dengan sains dari iklim, air, pangan, energi, dan kesehatan. Kemudian juga dibahas dari aspek political process, jadi hasil pembahasan sains itu dibahas, didetailkan, diintegrasikan dengan pembahasan politik agar pemikiran sains itu bisa terimplementasi ke masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, juga ada pembahasan regional process yang berbasis best practice yang ada di region-region di seluruh dunia, sehingga diharapkan output atau hasil pembahasan ini lebih mudah tereksekusi, menjadikan kebijakan negara-negara,” ujarnya.
Di dalam forum ini, lanjut Dwikorita, Indonesia juga mendorong adanya deklarasi para menteri terkait sumber daya air, iklim, pangan, energi, dan kesehatan.
Selain itu, Indonesia juga mendorong pembentukan Centre of Excellence on Water and Climate Resilience.
“Setelah penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 ini, Indonesia akan mengoordinasikan center of excellence. Jadi aliansi of center-center yang sudah ada di Asia Pasifik ataupun di dunia akan berkoordinasi dalam koordinasi Indonesia. Ini salah satu tujuan, hasil yang akan diperoleh,” tuturnya.
WWF adalah pertemuan internasional terbesar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang sumber daya air, mulai dari pemimpin politik, pemerintah, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.
Kegiatan ini diselenggarakan setiap tiga tahun sekali sejak tahun 1997.
Penyelenggaraan WWF ke-10 mengusung enam subtema utama, yaitu Water Security and Prosperity, lalu Water For Humans and Nature, kemudian Disaster Risk Reduction and Management, juga mengenai Governance, Cooperation and Hydro-Diplomacy, serta tentang Sustainable Water Finance dan Knowledge And Innovation. I