Gempa Bumi Sarmi Papua M6,4 Timbulkan Kerusakan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi, Papua, pascagempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,4 yang terjadi pada Selasa (12/8/2025), pukul 15.24 WIB.

Berdasarkan data rekaman seismik, episentrum gempa berada di laut pada koordinat 1,90 Lintang Selatan (LS) dan 138,99 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 13 kilometer.

Gempa susulan berkekuatan M 5,1 terjadi pukul 16.43 WIB di lokasi berdekatan, dengan kedalaman 19 kilometer.

Selain itu, gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami.

Namun demikian, guncangan kuat dirasakan selama 2 detik hingga 3 detik di wilayah Kabupaten Sarmi, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi melaporkan lokasi terdampak berada di Distrik Pantai Timur dan Distrik Sarmi, meliputi Kampung Dabe dan Kampung Burtin.

Adapun kerugian material yang terdata sementara meliputi 2 unit rumah rusak, satu fasilitas ibadah (gereja) rusak, pasar rakyat Kampung Keder rusak, 1 unit jembatan rusak, dan 1 unit kendaraan roda empat rusak di bagian kaca depan tertimpa reruntuhan bangunan.

Saat ini, data terkait korban jiwa masih dalam proses pendataan.

BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD setempat dan pihak terkait di tingkat kecamatan serta desa untuk melakukan pendataan, pemantauan dan penanganan pascagempa.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.

Sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat disarankan segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah dan tempat kerja bebas hambatan.

Selqin itu, menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting dan senter.

Warga juga dihimbau untuk mematikan aliran listrik, gas dan air jika diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran.

Sebagai penguat sistem peringatan dini, masyarakat juga dapat membuat alarm darurat dari perkakas rumah tangga, seperti panci yang disusun atau ditumpuk ke atas.

Jika terdapat guncangan dari aktivitas gempa bumi, maka perkakas itu akan terjatuh dan menimbulkan suara sebagai pertanda adanya bahaya.

Terakhir, masyarakat diharapkan hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), BNPB dan BPBD melalui kanal terpercaya, serta tidak terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. I

Kirim Komentar