Gempa bumi dengan magnitude (M)7,4 terjadi pada Kamis pagi (30/12), pukul 01.25 WIB atau 03.25 waktu setempat.
Bahkan, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyatakan, selain gempa M7,4 yang mengguncang Maluku Barat Daya, gempa signifikan dan dirasakan juga terjadi di beberapa pulau di Indonesia.
Sejumlah gempa yang terjadi pada dini hari hingga pagi tadi adalah gempa Kendari, Sulawesi Tenggara dengan magnitudo 2,6 pada pukul 00.31 WIB, juga ada gempa di Tarakan, Kalimantan Timur dengan magnitudo 4,4 pada pukul 01.09 WIB, dan gempa di Sukabumi, Jawa Barat dengan magnitudo 4,1 terjadi pada pukul 05.05 WIB.
Pusat gempa yang berada pada 45 km di Barat Laut Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku ada di kedalaman 210 km. Masyarakat setempat merasakan guncangan kuat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya melaporkan warganya merasakan guncangan kuat sekitar tiga detik. Guncangan mengakibatkan warga panik hingga keluar rumah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pemantauan dampak dan situasi pascagempa. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.
Pantuan BMKG mencatat kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan Takur V-VI MMI, Tepa IV-V MMI, Saumlaki IV MMI, Tual dan Rote III MMI serta Sabu, Raja Ampat, Kota Sorong II MMI.
Parameter VI MMI mendeskripsikan getaran dirasakan semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut serta lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Pascagempa M7,4, gempa susulan dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi pada 03.32 WIB atau 05.32 waktu setempat.
BMKG mencatat gempa M5,1 yang berpusat pada 36 km barat laut MBD dengan kedalaman 170 km.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten MBD merupakan wilayah berada pada potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 17 kecamatan yang berada di kawasan kepulauan yang teridentifikasi pada potensi bahaya tersebut.
Kabupaten tersebut juga memiliki potensi bahaya tsunami kateogir sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah kecamatan yang sama.
Hingga kini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB masih memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami. I
Komentar ditutup.