Hadiri World Water Forum Ke-10 Tahun 2024 dengan Menhub Berharap Kesadaran Jaga Sumber Daya Air Semakin Tinggi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) telah melakukan pengaturan operasional penerbangan terkait penanganan kedatangan dan keberangkatan delegasi VIP/VVIP acara World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali.

Rangkaian acara WWF Ke-10 Tahun 2024 yang berlangsung pada 18 – 25 Mei mendatang ini resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (20/5/2024).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, turut hadir dalam kegiatan ini dan berharap agar kesadaran untuk menjaga sumber daya air bisa semakin meningkat.

“Kita tahu bahwa air adalah salah satu bagian hak hidup dari masyarakat banyak dan ingat air semakin terbatas. Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan Forum Air Sedunia yang ke-10 di tahun ini,” ujarnya.

Pemerintah berharap semoga dapat mengantisipasi sumber-sumber daya yang dimiliki dan harus di jaga, serta di rawat dengan baik. “Selamat untuk penyelenggaraan dari World Water Forum Ke-10.”

Selama waktu penyelenggaraan acara juga dilakukan skema pengalokasian 62 parking stand pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Jumlah tersebut terbagi atas 48 lahan parkir untuk penerbangan komersil, delapan lahan parkir khusus untuk delegasi WWF dan enam lahan parkir militer.

Menhub telah menginstruksikan agar seluruh jajaran Kemenhub agar aktif dalam berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya, untuk memastikan pelaksanaan operasi penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Kemenhub mendukung acara ini. Saya telah mengintruksikan agar kedatangan dan keberangkatan para delegasi ditangani dengan baik,” kata Menhub.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya saat Opening Ceremony menjelaskan, WWF Ke-10 ini menjadi langkah strategis melakukan aksi nyata dan komitmen bersama mewujudkan manajemen sumber daya air yang terintegrasi.

Baca Juga:  Partisipasi Aktif Indonesia Wujudkan Sektor Penerbangan Berkelanjutan, Tangguh dan Inklusif di Asia dan Pasifik

Menurut Kepala Negara, air bukan sekedar produk alam, tetapi produk kolaborasi yang saling menghubungkan dan mempersatukan. “Melestarikan air adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Indonesia, lanjut Presiden, konsisten mendorong tiga hal pada forum. Pertama, meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusifitas untuk mencapai solusi tantangan bersama, terutama bagi negara-negara pulau kecil yang mengalami kelangkaan air.

Kedua, memberdayakan hydro diplomacy untuk kerja sama konkret dan inovatif sesuai kebutuhan negara penerima disamping mencegah persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas berdasarkan hukum internasional.

Ketiga, adalah memperkuat political leadership sebagai kunci dalam menyukseskan berbagai bentuk kerja sama menuju ketahanan air yang berkelanjutan. I

Kirim Komentar