Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa rata – rata harga beras kualitas premium di penggilingan tercatat senilai Rp13.047 per kilogram (kg) pada April 2025 atau turun sebesar 1,21% secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan Maret 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, penurunan harga di penggilingan secara bulanan juga terjadi pada beras kualitas lainnya.
Rata – rata harga beras kualitas medium turun sebesar 1,16% mtm menjadi Rp12.555 per kg, harga beras kualitas submedium menurun 1,10% mtm menjadi Rp12.547 per kg dan harga beras pecah tercatat senilai Rp12.358 per kg, menurun 5,23% mtm.
Dia menuturkan bahwa harga beras tertinggi pada April 2025 tercatat di Kalimantan Tengah untuk beras kualitas premium senilai Rp17.000 per kg.
Sementara itu, harga beras terendah tercatat senilai Rp10.000 per kg untuk beras kualitas submedium di Sumatra Selatan, beras kualitas medium di Kalimantan Selatan, serta beras kualitas medium dan submedium di Sulawesi Selatan.
“Dibandingkan April 2024 (secara tahunan atau year-on-year/yoy), harga beras di penggilingan untuk kualitas premium, medium dan pecah pada April 2025 masing – masing turun 3,44% (yoy), 1,60% (yoy) dan 0,07% (yoy), sedangkan kualitas submedium naik sebesar 1,37% (yoy),” ujarnya.
Pudji menuturkan, selama setahun terakhir, yakni pada April 2024 – April 2025, rata – rata harga tertinggi untuk beras kualitas premium dan medium terjadi pada April 2024, masing – masing sebesar Rp13.512 per kg dan Rp12.759 per kg.
Rata – rata harga tertinggi untuk beras kualitas submedium terjadi pada Januari 2025 dengan nilai Rp12.721 per kg dan rata – rata harga tertinggi beras kualitas pecah terjadi pada Maret 2025 sebesar Rp13.040 per kg.
Dia menuturkan bahwa rata – rata harga terendah untuk beras premium terjadi pada November 2024 sebesar Rp12.846 per kg.
“Untuk beras kualitas medium, submedium, dan pecah terjadi pada Mei 2024, masing – masing sebesar Rp12.071 per kg, Rp11.996 per kg dan Rp11.700 per kg,” tuturnya.
Selain harga beras di penggilingan, lanjutnya, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dan Nilai Tukar Petani (NTP) pada April 2025 juga turun.
Dia menyatakan bahwa Indeks Harga yang Diterima Petani mengalami penurunan 1,35% mtm dari 152,24 pada Maret 2025 menjadi 150,19 pada April 2025.
NTP secara nasional turun 2,15% mtm pada April 2025 dibandingkan Maret 2025, yaitu dari 123,72 menjadi 121,06.
“Penurunan NTP pada April 2025 disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan, sedangkan indeks harga yang dibayar oleh petani mengalami kenaikan,” ujar Pudji Ismartini. I