Pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem pengetahuan, inovasi dan kolaborasi lintas sektor sebagai fondasi menuju transformasi ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, keterlibatan aktif dunia akademik, pelaku industri dan pembuat kebijakan menjadi kunci dalam memastikan arah pembangunan nasional dapat menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
“Buku Indonesia Naik Kelas menjadi salah satu pemicu pemikiran reflektif maupun gagasan terbaharukan yang konstruktif bagi bangsa Indonesia menavigasi perubahan landskap geopolitik global,” katanya secara daring dalam Future Talk: Indonesia Naik Kelas & Peran Civitas Akademika, sekaligus menjadi forum bedah buku Indonesia Naik Kelas karya Dany Amrul Ichdan yang memuat berbagai gagasan strategis mengenai lompatan pembangunan ekonomi Indonesia di Depok.
Menko Airlangga menuturkan bahwa buku Indonesia Naik Kelas memberikan refleksi penting terkait hilirisasi, industrialisasi dan kebutuhan penguatan kapabilitas industri nasional.
Konsep hilirisasi yang ditulis dalam buku tersebut selaras dengan kebijakan pemerintah yang menekankan pembangunan basis industri secara bertahap sesuai kemampuan nasional.
“Salah satu refleksi yang saya dapati adalah konsep hilirisasi sebagai peluncur agar Indonesia bisa naik kelas. Industri tidak hanya membangun secara fisik, tetapi juga membangun kapabilitas sumber daya manusia, terutama kemampuan engineering dan rekayasa dalam negeri,” ungkapnya.
Selain itu, beliau menekankan bahwa industrialisasi memiliki multiplier effect yang luas bagi desa, kota kecil dan UMKM.
Oleh karena itu, industrialisasi harus terintegrasi dengan rantai pasok global, sekaligus melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar bersifat inklusif dan berkelanjutan.
“Saya berharap buku Indonesia Naik Kelas dapat menjadi inspirasi bagi lahirnya pemimpin – pemimpin baru Indonesia yang mampu menyatukan visi lintas sektor,” tutur Menko Airlangga. I





