Hutama Karya Sampaikan Manfaat Langsung Bendungan Cijurey bagi Petani

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mencatat kemajuan signifikan pembangunan Bendungan Cijurey yang pada pekan ketiga September telah mencapai 41%, lebih cepat 6% dari rencana semula.

Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan memberikan manfaat nyata bagi ribuan petani di Jawa Barat, mewujudkan visi swasembada pangan Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa Bendungan Cijurey hadir sebagai solusi komprehensif menghadapi tantangan pertanian modern.

Dengan kapasitas tampung 14,37 juta meter kubik, bendungan ini akan mengairi 2.047 hektare lahan pertanian, meningkatkan intensitas tanam dari 180% menjadi 265%, sehingga potensi panen padi diproyeksikan melonjak 463% dari 6.254 ton menjadi 35.235 ton per tahun dengan kehadiran bendungan ini.

“Angka statistik ini menjadikan Bendungan Cijurey sebagai contoh infrastruktur yang tepat dapat memberi manfaat langsung bagi ribuan petani dan keluarga dari ketergantungan cuaca menjadi kepastian panen,” ujar Adjib.

Keunikan pembangunan Bendungan Cijurey terletak pada komitmen kuat dalam penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) pada setiap tahap pembangunan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Hutama Karya berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui program Dekarbonisasi Proyek Konstruksi yang dilakukan dengan perhitungan jejak karbon secara komprehensif dan penerapan langkah nyata berupa reboisasi, efisiensi energi, serta penggunaan material konstruksi berkelanjutan.

Sebagai bentuk inovasi berkelanjutan, bendungan ini juga berpotensi menjadi sumber energi baru terbarukan melalui pemanfaatan panel surya terapung hingga kapasitas 10 MW.

Langkah ini tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga memperkuat diversifikasi sumber energi ramah lingkungan.

Hal ini sejalan dengan tujuan program dekarbonisasi perusahaan dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan, yang menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dengan pelestarian lingkungan.

Lebih jauh, hasil kajian emisi yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk mendorong inovasi teknologi konstruksi rendah karbon, sekaligus memperkuat implementasi kebijakan hijau di sektor infrastruktur nasional.

Proyek Bendungan Cijurey telah menyerap 260 tenaga kerja, dengan 20% diantaranya berasal dari warga sekitar. Selain memberikan pendapatan tambahan, hal ini juga meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal yang akan bermanfaat jangka panjang. Kehadiran bendungan ini diharapkan mampu mereduksi debit banjir di wilayah Jawa Barat.

“Dengan komitmen kuat pada kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal, Bendungan Cijurey diharapkan menjadi menjadi simbol konkret bahwa Indonesia mampu mewujudkan kedaulatan pangan melalui infrastruktur yang tepat sasaran dan ramah lingkungan,” tutur Adjib. I

 

Kirim Komentar