Indonesia dan Uzbekistan Bahas Peluang Investasi Parekraf Tanah Air

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin bertemu dengan Menteri Investasi, Perindustrian dan Perdagangan Uzbekistan Kudratov.

Pertemuan tersebt untuk membahas peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia yang kian kondusif dan menunjukkan tren positif.

Sandiaga dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Kantor Kementerian Investasi, Perindustrian dan Perdagangan Uzbekistan menjelaskan, Indonesia diproyeksikan akan menjadi pasar konsumen terbesar ke-4 dunia pada tahun 2030, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka 5% setiap tahunnya.

“Dengan potensi tersebut Indonesia membuka peluang bagi Uzbekistan untuk menanamkan investasinya di sektor parekraf,” katanya.

Adapun kawasan yang membuka peluang investasi di antaranya Mandalika di Lombok Tengah, Likupang di Minahasa Utara, Tanjung Kelayang di Belitung, Tanjung Lesung di Pandeglang, Nongsa di Batam, Lido di Bogor, Singasari di Malang, Morotai, KEK Sanur di Denpasar, dan Kura – Kura Bali, Denpasar.

Sektor usaha yang ditawarkan sebagai peluang investasi juga beragam mulai dari akomodasi, food and beverage, atraksi wisata, pariwisata berkelanjutan dan regeneratif, wellness and health tourism, sports tourism, hingga ekonomi kreatif dan digital.

“Kami pun memberikan kemudahan berinvestasi melalui sejumlah insentif, seperti kemudahan prosedur investasi melalui Risk Based Approach Licensing dan Online Single Submission (OSS), golden visa, hingga insentif dan manfaat untuk para investor yang menanamkan investasinya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” jelasnya.

Menparekraf juga menawarkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) selain Likupang yakni Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Borobudur yang mengusung green tourism sebagai konsep pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Tercatat nilai realisasi investasi parekraf tahun 2023 mencapai Rp45,35 triliun.

Baca Juga:  Indonesia Siap Perkuat Kolaborasi dengan WIPO Majukan HKI

Dengan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp14,8 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp30,54 triliun.

“Untuk tahun 2024 di Semester I, nilai realisasi investasi pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2024 Semester I sebesar Rp23,71 triliun. Dengan PMA US$617,1 juta dan PMDN sebesar US$963,79 juta,” tuturnya.

Sandiaga menyampaikan bahwa Indonesia berhasil mendapatkan pengakuan internasional.

Peringkat Indeks Kinerja Pariwisata naik dari posisi ke-32 ke posisi ke-22, menurut Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis secara resmi oleh World Economic Forum (WEF).

Selain itu, menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) dalam dua tahun berturut – turut, Indonesia menempati posisi pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia.

“Dengan daya tarik wisata yang semakin diakui dunia internasional dan iklim investasi yang kondusif, Indonesia menjadi pilihan yang tepat bagi para investor global,” ungkap Sandiaga. i

Kirim Komentar