IIE 2025 Perkuat Posisi Indonesia di Peta Wisata Halal Global

International Islamic Expo (IIE) 2025 bukan sekadar ajang promosi industri halal, tetapi juga menegaskan dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta wisata halal global.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vinsensius Jemadu, penyelenggaraan IIE 2025 memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata muslim dunia.

International Islamic Expo 2025 diselenggarakan di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan pada 11-13 Juli 2025 atas inisiatif Kemenpar dengan berkolaborasi bersama Kamar Dagang (Kadin) Indonesia dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta.

Mengusung tema The 15th Islamic Tourism Exchange, penyelenggaraan ini menghadirkan lebih dari 1.000 peserta pameran terdiri dari para pelaku industri pariwisata muslim mencakup layanan haji dan umroh, maskapai syariah, operator tur, hotel halal, biro visa baik dari dalam maupun luar negeri yang meliputi kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Tengah, Timur Tengah hingga Afrika.

“Secara global pada 2030, populasi Muslim diproyensikan mencapai 2 miliar orang dan ini merupakan peluang besar untuk digarap karena ada potensi pergerakan wisatawan dari satu negara ke negara lain, termasuk wisatawan dari luar negeri ke Indonesia,” kata Vinsensius di Jakarta.

Dia menuturkan bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar, sehingga tentu saja mempunyai arti besar untuk mengembangkan potensi yang bisa kita manfaatkan sebaik mungkin demi kesejahteraan rakyat.

“Wisata halal dalam perspektif bisnis merupakan layanan bagi wisatawan muslim dunia yang mengedepankan pengalaman pariwisata yang nyaman dan aman,” ungkapnya.

Segmen ini, Vinsensius menambahkan, dinilai banyak pihak bisa dimaksimalkan sebagai salah satu keunggulan Indonesia sebagai destinasi wisata.

“Penyelenggaraan IIE 2025 juga menjadi salah satu upaya untuk mendongkrak indeks daya saing Indonesia dalam peringkat global Muslim indeks yang saat ini cenderung stagnan,” ujarnya.

Baca Juga:  Kemenparekraf Minta Perkuat Ekosistem Kuliner Melalui FoodStartup Indonesia

Sebagai forum utama dalam ekosistem wisata dan layanan halal, penyelenggaraan IIE 2025 menjadi penegasan komitmen nasional dalam mendukung regenerasi industri halal global, bukan hanya memfasilitasi pertukaran ide dan peluang bisnis, tetapi juga memperkuat jaringan strategis antarnegara.

“Dengan suksesnya International Islamic Expo 2025, dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan ini telah berhasil menyediakan platform komprehensif yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, membuka akses investasi lintas benua, serta mempertegas posisi Indonesia sebagai pusat halal tourism global,” kata Vinsensius. I

 

 

 

Kirim Komentar