Pemerintah Indonesia akan memberangkatkan sebanyak 221.000 orang jemaah haji pada pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah atau tahun 2025.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah telah menandatangani kesepakatan perhajian (MoU) untuk musim haji 1446 Hijriah di Jeddah, Arab Saudi.
“Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada masa operasional haji 1446 H/2025 M sebanyak 221.000 orang,” katanya dalam keterangannya.
Dia menjelaskan, keberangkatan dan kepulangan 221.000 jemaah haji akan terbagi pada dua bandara di Arab Saudi.
“Sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah,” tuturnya.
Sementara itu, sisanya akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah.
Dengan telah ditandatanganinya MoU ini, lanjut Nasaruddin, diharapkan persiapan penyelenggaraan haji dapat segera difinalisasi.
“Saya minta kepada seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan agar mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk menyukseskan penyelenggaraan haji 1446 H,” ungkapnya.
Selain menandatangani MoU, Nasaruddin juga bertemu dengan sejumlah pihak di Arab Saudi untuk memastikan kesiapan pelayanan jemaah.
“Fokus kami adalah bagaimana jemaah haji Indonesia bisa mendapat layanan terbaik. Ini akan kami persiapkan sejak awal,” tegasnya.
Dalam penandatanganan MoU ini, turut hadir juga Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf, Wakil BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, dan Konjen Republik Indonesia di Jeddah Yusron B. Ambary.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi, serta Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam juga ikut dalam kunjungan ini. B