Indonesia dan Peru Perkuat Kerja Sama Pertanian Cerdas dan Ekspor

Indonesia dan Peru terus memperkuat kerja sama, termasuk pertanian cerdas, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan akses pasar untuk mendorong ekspor produk unggulan yang saling menguntungkan kedua negara.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, harapannya hubungan yang terjalin dapat mendorong kemitraan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

“Indonesia dan Peru telah berhasil memulai sejumlah inisiatif kerja sama strategis di bawah Nota Kesepahaman Indonesia – Peru tentang Kerja Sama Pertanian yang disepakati beberapa tahun sebelumnya,” jelasnya usai mendampingi Presiden Prabowo Subiantto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Negara Jakarta, belum lama ini.

Mentan menjelaskan, berdasarkan kesepakatan, kerja sama ke depan akan meliputi pengembangan bersama pertanian cerdas (smart agriculture) dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian, serta peningkatan fasilitasi akses pasar.

“Momentum ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong peningkatan ekspor produk unggulan pertanian kita,” ungkapnya.

Pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarran menjadi momen bersejarah karena bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara sejak dibuka pada 12 Agustus 1975, sekaligus kunjungan pertama Presiden Peru ke Indonesia.

Turut mendampingi Presiden Prabowo, yakni Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.

Presiden Prabowo menyampaikan kegembiraannya dapat kembali bertemu Presiden Dina Boluarte setelah pertemuan terakhir pada KTT APEC di Peru, November 2024.

“Kunjungan Yang Mulia hari ini menandai babak baru hubungan persahabatan kita, khususnya dalam memperkuat kerja sama strategis di berbagai bidang,” kata Presiden Prabowo.

Salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan bilateral adalah penguatan kerja sama di bidang ketahanan pangan.

Baca Juga:  Menteri P2MI dan Mensos Bahas Penanganan Masalah Pekerja Migran Indonesia

“Hari ini juga kita telah selesai membuat deklarasi bersama dalam rangka memperingati 50 tahun kerja sama. Kita sepakat kerja sama dalam bidang pangan, pertambangan, transisi energi, perikanan, dan juga di bidang pertahanan,” tuturnya.

alam kesempatan itu kedua pemimpin juga menyambut penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia – Peru.

Perjanjian yang diselesaikan hanya dalam waktu 14 bulan ini diharapkan membuka akses pasar yang lebih luas dan meningkatkan nilai perdagangan kedua negara, termasuk di sektor pertanian dan pangan.

Presiden Prabowo menegaskan kemitraan strategis ini akan diiringi dengan kolaborasi di bidang lain, seperti pemberantasan perdagangan ilegal, pertambangan, transisi energi, perikanan, dan pertahanan.

“Kami yakin ke depan, Indonesia dan Peru akan semakin bekerja sama secara produktif dan saling menguntungkan, termasuk untuk memastikan ketahanan pangan rakyat kita,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra menambahkan, sama pertanian dan pangan sebagai sektor strategis.

Dia mengatakan, Peru adalah salah satu pengekspor utama buah segar dan superfood dunia, seperti quinoa, chia dan blueberry.

“Konsumen Indonesia telah menikmati anggur dan quinoa asal Peru dan saya dengan senang hati mengumumkan bahwa blueberry kini akan masuk ke pasar Indonesia,” ujarnya. I

 

Kirim Komentar