Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menerima kunjungan resmi dari Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), belum lama ini.
Pertemuan tersebut menjadi momen penting dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Rusia, dengan fokus utama pada pembahasan berbagai isu strategis untuk mendukung kelancaran arus perdagangan dan investasi antara kedua negara.
Salah satu agenda utama dalam pertemuan ini, lanjutnya, adalah implementasi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11 Tahun 2025 tentang Wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Pupuk NPK Padat (SNI 2803:2024).
“Saya menekankan bahwa kebijakan wajib SNI ini sangat krusial untuk memastikan mutu dan keamanan pupuk yang beredar di pasar domestic,” jelas Wamenperin Riza.
Menurutnya, kebijakan ini bukan hanya bertujuan untuk melindungi konsumen Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat, adil dan berkelanjutan.
“Saya juga menyampaikan harapan agar kebijakan ini menjadi pilar dalam menjaga integritas pasar pupuk domestik, sekaligus memperkuat daya saing produk industri Indonesia di tingkat global,” kata Wamenperin Riza.
Selain itu, dia juga menggarisbawahi pentingnya membangun sinergi kebijakan antara Indonesia dan Rusia, terutama dalam upaya bersama menciptakan ekosistem industri yang kondusif dan berdaya saing tinggi.
“Saya yakin bahwa kerja sama yang solid antara kedua negara akan memberikan manfaat besar, baik bagi peningkatan ekonomi masing – masing negara, maupun untuk kemajuan industri secara keseluruhan.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan yang sangat konstruktif ini, Kemenperin berkomitmen penuh untuk menindaklanjuti setiap masukan positif dari Kedutaan Besar Rusia dan para pelaku industri.
Wamenperin Riza menuturkan, komitmen ini menjadi bagian penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia dan Rusia, yang pada gilirannya akan membawa dampak positif bagi perekonomian kedua negara.
“Semoga kerja sama ini dapat semakin berkembang untuk kesejahteraan bersama, khususnya bagi para petani dan pelaku industri di kedua negara” tuturnya. I



