Indonesia Jadi Model Negara Industri Baru

Menandai pentingnya United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) atau Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa – Bangsa, sebagai motor penggerak kerja sama internasional dalam mewujudkan industri yang modern, tangguh dan inklusif hadir seluruh negara anggota pada 23 – 27 November 2025 di Riyadh, Arab Saudi.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menghadiri pertemuan UNIDO General Conference ke-21, yang juga menjadi bagian dari rangkaian Global Industry Summit 2025 atau GIS2025.

“Pertemuan tingkat tinggi ini merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi UNIDO, tempat 173 negara anggota yang berkumpul setiap dua tahun untuk merumuskan arah pembangunan industri global,” ujarnya dalam Global Industry Summit 2025.

UNIDO adalah badan khusus Perserikatan Bangsa – Bangsa dengan mandat unik untuk mendorong dan mempercepat pembangunan industri berkelanjutan, mendukung negara – negara berkembang, serta negara – negara ekonomi berkembang dalam membangun dan mentransformasi industri mereka.

Lembaga ini berfungsi sebagai platform global untuk transfer pengetahuan dan teknologi, mendorong kemitraan, sinergi, inovasi, serta investasi di negara – negara berkembang, bahkan UNIDO bekerja sama dengan beragam pelaku pembangunan dan sektor swasta.

Sebanyak 173 negara anggota UNIDO dan organisasi ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Gerd Muller sejak Desember 2021.

UNIDO beroperasi di seluruh dunia, dengan kantor pusat di Wina, kantor penghubung di Brussels, Jenewa dan New York, serta 49 kantor lapangan dan 10 kantor promosi investasi dan teknologi.

Menurut Wamenperin Riza, sebagai badan pembuat kebijakan tertinggi dalam struktur UNIDO, Konferensi Umum (General Conference) memiliki mandat strategis yang sangat penting.

“Setiap penyelenggaraannya menjadi momentum untuk menetapkan prinsip – prinsip panduan dan kebijakan organisasi, termasuk arah strategis UNIDO dalam mendukung industrialisasi inklusif, serta berkelanjutan di negara berkembang,” ungkapnya.

Selain itu, kata Wamenperin Riza, mandat lainnya adalah mengesahkan anggaran dan program kerja UNIDO, memastikan setiap inisiatif dan program teknis berjalan selaras dengan kebutuhan pembangunan industri global.

“Konferensi umum ini juga memilih anggota Industrial Development Board (IDB) dan Program and Budget Committee (PBC), dua organ penting yang mengawal implementasi kebijakan dan efektivitas program UNIDO.

“Mandat lainnya adalah mengangkat Direktur Jenderal UNIDO setiap empat tahun, yang memimpin organisasi dalam pelaksanaan mandatnya di arena internasional,” tutur Wamenperin Riza.

Pada penyelenggaraan kali ini, Konferensi dipimpin oleh Yang Mulia Ibu Debora Lepre dari Italia selaku Presiden General Conference.

Di bawah kepemimpinannya, GC ke-21 tidak hanya menjadi ajang konsolidasi kebijakan, tetapi juga wadah dialog global mengenai tantangan dan peluang industrialisasi di era transformasi teknologi, ketidakpastian geopolitik dan percepatan agenda keberlanjutan.

Wamenperin Riza menyatakan bahwa Indonesia memberikan selamat atas terpilihnya kembali Gerd Muller sebagai Direktur Jenderal UNIDO, yang dalam empat tahun kepemimpinan sebelumnya telah menjalankan mandar dan memajukan tata kelola.

“Kami berharap atas pencapaian UNIDO kedepannya, termasuk meningkatkan dukungan kepada negara berkembang,” tegasnya. I

 

Kirim Komentar