Pemerintah Indonesia menjelaskan telah melakukan integrasi data pengurangan emisi sektor kehutanan dan penggunaan lahan (forestry and other land use/FOLU), dengan informasi geospasial relevan untuk mencapai target iklimnya arget iklim di COP29.
Herban Heryandana selaku Plt. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan, untuk memastikan tercapainya Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 harus melakukan pengawasan dan evaluasi.
“Upaya tersebut dengan mengintegrasikan data dan informasi geospasial FOLU Net Sink 2030 dengan data lainnya yang relevan,” katanya dalam diskusi paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) Azerbaijan yang dipantau daring dari Jakarta.
FOLU Net Sink 2030 adalah kondisi di mana tingkat serapan emisi di sektor FOLU akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang dihasilkan, ditargetkan dicapai di Indonesia pada tahun 2030.
Beberapa data yang digunakan termasuk citra satelit dengan resolusi tinggi, inventarisasi hutan nasional, peta tutupan lahan serta data deforestasi dan degradasi hutan.
Herban menyatakan, langkah itu sebagai bagian penting dari strategi iklim yang dilakukan Indonesia, yang membutuhkan teknologi geospasial terkini untuk mendukung kemampuan untuk mengawasi, mengelola, dan melindungi sumber daya kehutanan yang ada.
Dia menuturkan, pemerintah Indonesia lewat KLHK, yang dalam proses pemisahan menjadi KLH dan Kemenhut, telah menyediakan SIGAP sebagai sistem informasi geospasial untuk kehutanan yang sudah diintegrasikan dengan data relevan dari sektor – sektor lain.
SIGAP memiliki 102 informasi tematik geospasial yang dihasilkan dari 35 produsen data geospasial dengan 25 di antaranya sudah termasuk dalam kebijakan satu peta Indonesia.
“Kami sadar seluruh aktivitas ini tidak mungkin terimplementasi tanpa aksi kolaboratif. Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung inisiatif ini,” ungkap Herban.
Dia menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus mengembangkan pemanfaatan informasi geospasial tersebut untuk mencapai target iklim pemerintah. I