Indonesia Upayakan Pengembangan Baja Rendah Emisi

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza melakukan kunjungan resmi ke fasilitas produksi perusahaan logam global Tenova di Castellanza, Italia sebagai upaya mendorong kemitraan strategis dalam pengembangan teknologi baja rendah emisi.

‎Kunjungan Wamenperin Riza didampingi oleh Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Italia Tika Wihanasari pada 2 Desember 2025 dan diterima langsung oleh CEO Tenova Roberto Pancaldi, beserta jajaran manajemen perusahaan.

‎“Kementerian Perindustrian mendukung penuh upaya peningkatan teknologi dan efisiensi energi di industri baja. Hal ini sejalan dengan Making Indonesia 4.0, serta Roadmap Jasa Industri 2025 – 2045 yang baru diluncurkan,” ujarnya.

‎Wamenperin Riza berharap kerja sama strategis ini tidak hanya memperkuat kontribusi sektor industri baja terhadap perekonomian nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan mempercepat pencapaian target dekarbonisasi nasional.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas undangan PT Tata Metal Lestari (TML) kepada Pemerintah Indonesia untuk melihat secara langsung kapabilitas teknologi mitra pabrikan mesin baja berlapis (coated steel machinery) yang tengah dikembangkan bersama Tenova.

Sementara itu, CEO Tenova Roberto Pancaldi menyampaikan apresiasi atas kunjungan resmi pemerintah Indonesia.

Dia menegaskan, komitmen Tenova untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Tata Metal Lestari dalam pengembangan teknologi baja rendah emisi.

‎“Kami berterima kasih atas kunjungan ini. Tenova berharap Pemerintah Indonesia terus mendukung upaya kolaboratif kami bersama Tata Metal Lestari untuk mendorong terciptanya baja yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan misi keberlanjutan kami,” ungkapnya.

Pancaldi menambahkan, hubungan Tenova dengan industri baja Indonesia telah terjalin selama puluhan tahun, termasuk melalui kerja sama jangka panjang dengan PT Krakatau Steel.

General Manager Manufacturing PT Tata Metal Lestari Rendra Fernanda menambahkan, Tenova merupakan perusahaan teknologi global di bawah naungan Techint Group yang memiliki spesialisasi di bidang teknologi baja, hidrometalurgi, pirometalurgi, otomasi industri dan solusi efisiensi energy, serta dekarbonisasi.

Baca Juga:  KEMENPAREKRAF BEKALI PELAKU PAREKRAF BELITUNG PELATIHAN TOUR LEADER

Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah membangun fasilitas Continuous Galvanizing Line 2 (CGL 2) di Purwakarta dengan menggunakan teknologi utama dari Tenova, dengan menawarkan sejumlah keunggulan strategis.

Teknologi itu memiliki efisiensi termal tinggi dengan konsumsi energi yang lebih rendah, presisi pelapisan melalui otomasi tingkat lanjut, pengurangan emisi melalui sistem pemulihan panas dan furnace ramah lingkungan, dan mampu memperkuat kapasitas hilirisasi baja nasional.

‎Melalui CGL 2, perusahaan akan memproduksi baja jenis BJLASM dan BJLAM dengan ketahanan korosi yang tinggi serta umur pakai lebih panjang, sehingga mendukung roadmap industri hijau Indonesia.

Rendra menegaskan bahwa investasi yang dilakukan Tata Metal Lestari tidak semata berorientasi pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga peningkatan kualitas baja dan efisiensi emisi. I

Kirim Komentar