Ini Perkembangan Proyek Tol Padang – Sicincin

Penyelesaian Jalan Tol Padang – Sicincin menjadi salah satu fokus PT Hutama Karya (Persero) pada sisa tahun 2024.

Jalan Tol Padang – Sicincin adalah Jalan tol Trans Sumatra bagian sirip dari Tol Padang Pekanbaru yang menghubungkan Sumatra Barat dan Riau dengan total panjang 36,6 km.

Jalan tol ini mulai di bangun pada Februari tahun 2018 yang menghubungkan Kota Padang dengan Sicincin, yang berada di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Manajemen Hutama Karya, dalam hal ini Direktur Operasi III Koentjoro bersama Direktur Utama Hutama Karya Infrastruktur Aji Prasetyanti, sebagai kontraktor yang mengerjakan Jalan Tol Padang – Sicincin melakukan peninjauan proyek pada Kamis – Jumat (16 – 17/5/2024).

Koentjoro menyebutkan bahwa hingga 11 Mei 2024, progres pembangunan proyek Jalan Tol Padang – Sicincin sepanjang 36,6 km sudah mencapai lebih dari 61%.

Sementara itu, untuk progres pengadaan lahan telah mencapai 95,97%. Masih menyisakan di beberapa titik, seperti KM 31 hingga KM 33, serta beberapa bidang lahan di Nagari Sungai Buluh Selatan.

Hutama Karya pun mengharapkan lahan di dua titik tersebut dapat dibebaskan secepatnya, sehingga bisa segera menyambungkan jalan tol secara utuh.

“Di samping capaian yang positif ini, kami masih membutuhkan support dari Pemprov Sumatra Barat untuk penetapan lokasi lahan akses, juga Kanwil BPN Provinsi Sumbar, serta berbagai pihak untuk pembebasan keseluruhan lahan agar operasional Tol Padang – Sicincin dapat segera direalisasikan sepenuhnya,” ujar Koentjoro pada laman hutamakarya.com.

Dia menjelaskan, tantangan penyelesaian pembangunan jalan bebas hambatan pertama di Provinsi Sumatra Barat adalah pengadaan lahan, serta kontur tanah yang berbukit-bukit yang memerlukan kecermatan dalam pembangunan konstruksi.

Baca Juga:  KEMENTERIAN PUPR TATA KAWASAN KEDAUNG KOTA TANGERANG

Namun, berkat dukungan seluruh elemen yang terlibat dalam proses pembebasan ini, maka progres pembangunan di lapangan dapat diakselerasikan, dan agar bisa segera dinikmati masyarakat setempat.

“Melihat progres ini, kita optimis bila pembebasan lahan dapat diselesaikan sesuai target, maka penyelesaian proyek akan dapat diselesaikan tepat waktu,” tegasnya.

Jalan tol yang dinantikan oleh masyarakat Sumatra Barat ini akan memiliki sejumlah fasilitas di antaranya tiga gerbang tol, satu pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Tipe A pada STA 23+000 A, dan sejumlah bangunan persilangan, seperti delapan jembatan sungai, dua jembatan irigasi, dan 14 jembatan underbridge.

Selain itu, jalan tol ini juga akan dilengkapi dengan jumlah lajur 2×2, dengan kecepatan rencana 80 km/jam.

Hal ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Padang ke Bukittinggi menjadi hanya 1 jam, sehingga dapat meningkatkan pariwisata daerah dan pengembangan wilayah sekitar.

Kirim Komentar