Ini Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 15 Maret 2025

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan merespons berbagai kejadian bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

Beberapa daerah mengalami bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung yang berdampak signifikan terhadap masyarakat dan infrastruktur.

Salah satu daerah yang mengalami dampak signifikan akibat bencana hidrometeorologi adalah Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara, di mana banjir dan tanah longsor terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan pada Kamis (13/3) malam, menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan.

Akibatnya, ratusan rumah warga terdampak dan sejumlah warga terpaksa mengungsi.

Bencana ini terjadi di tiga kecamatan dengan sembilan desa terdampak. Di Kecamatan Angkola Muaratais, banjir melanda Desa Pargumbangan, Desa Sorimanaon, dan Desa Pangaribuan.

Sementara itu, di Kecamatan Batang Angkola, Desa Siture, Desa Hurase, dan Desa Sigulang Losung turut mengalami dampak.

Kecamatan Sayur Matinggi juga terkena bencana ini, terutama di Desa Bange, Desa Silaiya dan Desa Aek Libung.

Dampak banjir ini sangat signifikan, dengan 204 Kepala Keluarga (KK) atau 816 jiwa terdampak, sedangkan 19 KK harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Selain itu, infrastruktur mengalami kerusakan yang cukup parah, termasuk 204 unit rumah yang terdampak, satu unit jembatan gantung yang mengalami kerusakan, satu unit jembatan gantung rusak berat, serta satu akses jalan yang terputus.

Tidak hanya itu, sekitar 400 hektar lahan persawahan turut terdampak oleh bencana ini.

Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan, BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan segera melakukan berbagai langkah penanganan guna memastikan keselamatan warga dan pemulihan infrastruktur.

Baca Juga:  KEMENDAGRI TERUS KOORDINASI UNTUK ANTISIPASI KENAIKAN HARGA BERAS

Posko darurat telah didirikan, termasuk Posko Pengungsian, Posko Kesehatan, Posko Dapur Umum dan Posko Logistik untuk memastikan kebutuhan dasar para korban terpenuhi.

Selain itu, distribusi air bersih juga telah dilakukan guna mencegah potensi penyebaran penyakit akibat banjir.

Sementara itu, bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, akibat meluapnya Sungai Pawan setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu.

Curah hujan yang tinggi di wilayah hulu sungai menyebabkan Sungai Pawan meluap dan mengakibatkan banjir yang merendam pemukiman warga.

Kejadian ini terjadi pada Jumat (14/3), pukul 08.31 WIB. Air dengan cepat memasuki kawasan pemukiman dan menggenangi rumah – rumah warga di dua kecamatan, yakni Kecamatan Rambah dan Kecamatan Rokan IV Koto.

Menanggapi kondisi ini, BPBD Kabupaten Rokan Hulu bersama tim gabungan segera melakukan kaji cepat dan upaya penanggulangan guna meminimalkan risiko lebih lanjut.

Bantuan bagi masyarakat terdampak mulai disalurkan, khususnya untuk keperluan dapur umum. BPBD juga mengimbau warga agar tetap waspada dan melarang anak-anak bermain di lokasi dengan arus deras guna menghindari bahaya.

Selain Rokan Hulu, masih di Provinsi Riau di Kabupaten Kuantan Singingi juga mengalami bencana banjir akibat meluapnya Sungai Pawan, yang berdampak pada ribuan warga di lima kecamatan.

Hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Pawan sejak Kamis (13/3) malam menyebabkan banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kuantan Singingi.

Meluapnya Sungai Pawan mengakibatkan air masuk ke pemukiman warga di lima kecamatan, mencakup 15 desa yang terdampak.

BPBD Kabupaten Kuantan Singingi bergerak cepat dengan melakukan pendataan dan koordinasi bersama pihak terkait guna memastikan bantuan segera tersalurkan kepada warga terdampak.

Baca Juga:  Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 29 Januari 2025

Hingga Jumat (14/3) pagi, kondisi banjir masih bervariasi di setiap desa. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko yang lebih besar.

Di wilayah lain, angin puting beliung yang disertai hujan deras dengan intensitas tinggi melanda wilayah Desa Sadai, Kecamatan Tukak-Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung pada Jumat (14/3) siang sekitar pukul 13.19 WIB.

Kejadian ini menyebabkan puluhan rumah warga terdampak, terutama di RT 02 dan RT 03 Dusun Sadai.

Untuk membantu warga terdampak, BPBD Kabupaten Bangka Selatan telah mendirikan posko darurat dan menyalurkan bantuan logistik, serta medis kepada korban.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu – waktu.

BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada, mengikuti arahan BPBD dan pihak berwenang, serta memperhatikan informasi resmi terkait bencana.

Lakukan mitigasi dengan menjaga kebersihan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, dan segera melapor jika ada tanda-tanda bencana. Waspada, siap, dan tanggap bencana adalah kunci keselamatan. I

Kirim Komentar