Bencana hidrometeorologi basah di sejumlah daerah masih mendominasi kejadian di tengah pergantian musim.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa peristiwa, seperti banjir, yang terjadi di wilayah Jawa dan Sulawesi. Berikut ini pantauan bencana pada hari ini, Kamis (15/5).
Kecamatan Pamona Timur di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguyur hujan lebat pada Rabu (14/5), pukul 02.00 Wita.
Setelah kejadian ini, satu desa, yaitu Desa Kancu, terendam banjir. Hari ini (15/5) banjir telah surut dan warga setempat membersihkan material sampah yang terbawa arus banjir.
Banjir berdampak pada 15 Kepala Keluarga (KK) dan tidak ada laporan adanya kerusakan bangunan ataupun korban jiwa.
Masih di wilayah Sulawesi, tanah longsor menerjang Kecamatan Pana, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, terjadi pada Senin (12/5).
Kejadian ini masih dalam penanganan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Longsor tersebut melanda tiga desa, Desa Ulusalu, Ulusalu Indah dan Saloan.
Hingga kemarin (14/5), warga mengungsi di rumah kerabat terdekat. Sedangkan akses jalan yang tertimbun material longsor, dinas terkait mengerahkan alat berat untuk membuka jalur dan membersihkan longsoran.
Dampak korban jiwa sebanyak 21 KK, sedangkan 7 KK (31 jiwa) mengungsi.
Kerugian material tercatat ruah rusak berat 5 unit, rusak sedang 4 unit, rusak ringan 5 unit dan 7 unit lainnya terancam.
Banjir di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, terus mendapatkan penanganan dari pemerintah setempat.
Bencana yang terjadi pada Kamis silam (1/5), pukul 19.00 Wita, menyebabkan adanya pengungsian. Laporan BPBD mencatat bencana di Kelurahan Liniar, Kecamatan Tondano Timur, berdampak pada 317 KK (1.268 jiwa).
Pada Rabu (13/5) sebagian warga diungsikan di kantor kelurahan Kiniar. BPBD masih melakukan pendataan dampak banjir tersebut.
Bergeser ke Jawa, banjir bandang yang terjadi pada Senin (12/5) Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengakibatkan satu warga meninggal dunia.
Korban tersebut ditemukan SAR gabungan keesokan harinya. Kejadian ini bermula ketika aliran sungai tiba – tiba deras setelah hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah hulu.
Tiga warga yang saat itu sedang memancing terdampak derasnya banjir bandang. Dua warga lain selamat.
Sementara itu, di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, banjir bandang yang terjadi pada Selasa (13/5) masih menyisakan penderitaan warga setempat.
Desa terdampak berada di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro. Pada Rabu (14/5), sejumlah titik di des aitu masih belum dapat mengakses jalan lintas Sumber Langsep karena tertutup material pasir dan batu yang terbawa banjir.
Selain itu, laporan BPBD Kabupaten Lumajang menyebutkan warga Dusun Kebondeli Selatan terancam dampak banjir bandang susulan apabila tanggul penahan tebing jebol. Banjir berdampak pada 139 KK (512 jiwa).
Beralih ke bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), peristiwa itu terjadi pada dua desa di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan, pada Rabu (14/5), pukul 16.08 WIB.
Titik karhutla diidentifikasi berada di Desa Parit dan Palem Raya. Lahan seluas 2,25 hektar terbakar. Dilaporkan pada hari ini (15/5), BPBD telah berhasil memadamkan api.
Karhutla juga terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah. Pada Rabu (14/5), karhutla melanda wilayah di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Gunung Mas.
Namun, karthula berhasil dipadamkan petugas. Dampak karhutla di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Gunung Mas masing – masing seluas 0,5 hektare.
Menyikapi bencana tersebut, BNPB terus mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu siap siaga dan waspada.
Meskipun memasuki musim pancaroba, potensi bencana hidrometeorologi tetap perlu diwaspadai.
Pantau informasi cuaca dan iklim dari dari laman resmi pemerintah, sedangkan ancaman karhutla, BNPB meminta semua pihak untuk turut memantau apabila terjadi titik api di wilayah sejak dini. I