Ini Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 8 April 2025

Memasuki awal April 2025, Indonesia kembali menghadapi tantangan bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh cuaca ekstrem di berbagai daerah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah kejadian bencana yang saat ini tengah dalam penanganan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Di Provinsi Jawa Barat, angin puting beliung melanda tiga dusun di Desa Malaka, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, pada Minggu (6/4) sekitar pukul 15.40 WIB.

Dusun Malaka, Dusun Cibiuk, dan Dusun Cikekes mengalami kerusakan signifikan, terutama akibat pohon tumbang yang menimpa rumah warga.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan rincian 14 unit rumah mengalami kerusakan berat (RB) dan 8 unit rumah rusak ringan (RR).

Selain itu, dua unit fasilitas umum turut terdampak. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, PLN dan aparatur desa telah bergerak cepat melakukan asesmen, penanganan awal, serta pemasangan terpal untuk rumah warga.

Masyarakat diminta tetap waspada, mengingat Provinsi Jawa Barat masih berstatus Siaga Darurat Bencana berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 360/Kep.580-BPBD/2024 yang berlaku hingga 31 Mei 2025.

Masih di Provinsi Jawa Barat, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat pada hari yang sama sekitar pukul 13.00 WIB, menyebabkan banjir di Desa Sukasari dan Desa Tamanjaya, Kecamatan Gununghalu.

Bencana ini berdampak pada 15 KK. Sebanyak 4 unit rumah mengalami kerusakan ringan (RR), 2 unit rumah rusak sedang (RS), dan 1 unit rumah dalam kondisi terancam.

Warga terdampak telah dievakuasi ke rumah kerabat untuk menghindari risiko lanjutan.

Hingga Senin (7/4), penanganan masih berlangsung. Tim BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan pemantauan dan menyalurkan bantuan logistik darurat.

Penanganan ini dilakukan dalam rangka status Siaga Darurat Bencana Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor, sesuai Keputusan Nomor 100.3.3.2/Kep.632-BPBD/2024 yang berlaku dari 1 November 2024 hingga 31 Mei 2025.

Baca Juga:  Banjir Bandang Mandailing Natal dan Solok Sebabkan Puluhan Jiwa Mengungsi

Di Provinsi Banten, banjir juga terjadi di Kota Tangerang Selatan pada Minggu (6/4) sekitar pukul 15.00 WIB akibat hujan deras disertai angin kencang.

Luapan aliran sungai dan tersumbatnya drainase menyebabkan genangan di sejumlah titik pemukiman, terutama di Kecamatan Pondok Aren, Serpong Utara, Ciputat, Ciputat Timur, dan Serpong.

Berdasarkan pendataan, sebanyak 1.211 KK terdampak, dengan sebaran terbanyak di Kelurahan Jurang Mangu Barat (340 KK), Pondok Jagung Timur (190 KK), dan Jelupang (200 KK).

Banjir juga merendam wilayah lain seperti Pondok Kacang Timur, Paku Jaya, Pondok Karya, dan Rempoa.

Hingga pukul 22.00 WIB pada hari yang sama, genangan mulai surut di beberapa wilayah seperti Jelupang dan Pondok Aren, sementara wilayah lainnya masih tergenang dengan tinggi muka air (TMA) antara 10 cm hingga 90 cm.

BPBD Kota Tangerang Selatan telah melakukan evakuasi, asesmen, dan distribusi bantuan logistik darurat kepada warga terdampak.

Sementara itu, di kawasan timur Indonesia, bencana banjir kembali melanda Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu (19/3).

Sungai Lalindu meluap dan merendam permukiman, lahan pertanian, serta memutus akses jalan lintas provinsi yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah.

Wilayah terdampak meliputi lima kecamatan, yaitu Asera, Wiwirano, Landawe, Oheo, dan Motui. Sebanyak 114 KK atau 407 jiwa terdampak, dengan kerusakan mencakup ±114 rumah, 72 hektare lahan pertanian, 30 hektare lahan perkebunan, serta satu titik jalan provinsi yang turut terendam.

Hingga Minggu (6/4), banjir kembali terjadi akibat curah hujan tinggi, mengakibatkan Sungai Lalindu meluap.

BNPB mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Baca Juga:  Pemerintah Bantu Sepenuhnya Penanganan Banjir Bandang Kota Ternate

Masyarakat juga diingatkan untuk selalu memperbarui informasi dari sumber resmi pemerintah dan otoritas kebencanaan setempat guna menghindari risiko yang tidak diinginkan. I

Kirim Komentar