Investasi Rp7,29 Triliun di KEK Aero Technic Batam Hingga Tahun 2030

Batam menjadi pusat industri strategis di Asia Pasifik dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi menargetkan tiga infrastruktur utama untuk menunjang operasional KEK ini selesai pada Desember 2024.

Proyek – proyek tersebut meliputi Bundaran Punggur, revitalisasi fasilitas VVIP Bandara Hang Nadim dan pembangunan Fly Over Lela Bahari.

KEK Batam Aero Technic dirancang sebagai pusat industri Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) yang terintegrasi dengan Bandara Hang Nadim, mencakup fasilitas, seperti runway pesawat, penyediaan bahan bakar, serta pasokan air dan listrik yang handal.

Selain itu, kawasan ini akan mendukung aktivitas logistik, pabrikasi dan pelatihan mekanik bersertifikat.

Dengan potensi serapan tenaga kerja hingga 9.976 orang, maka KEK Batam Aero Technic diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Batam.

Rudi menjelaskan, KEK Batam Aero Technic memiliki potensi bisnis hingga US$100 miliar pada tahun 2025 dengan target mendatangkan 12.000 unit pesawat untuk layanan MRO.

Total investasi di kawasan ini diproyeksikan mencapai sebesar Rp7,29 triliun pada tahun 2030.

Lokasi strategis Batam di kawasan Asia Pasifik menjadi salah satu keunggulan utama, menarik perhatian para investor global.

“Batam memiliki daya tarik kuat dengan lokasi strategis, dukungan infrastruktur, dan kemudahan perizinan. Kami pastikan seluruh proyek pendukung ini selesai tepat waktu untuk mengoptimalkan potensi investasi,” jelas Rudi dalam keterangannya.

Sementara itu, ada sejumlah proyek infrastruktur penunjang pembangunan di Batam, seperti Bundaran Punggur yang kini progresnya mencapai 89% dan memasuki tahap finishing pengecoran, serta pengaspalan lanjutan.

Infrastruktur ini akan menjadi akses vital menuju kawasan industri dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024.

Kemudian, proyek Revitalisasi Very Very Important Person (VVIP) Bandara Hang Nadim, yang kini telah selesai 100% dan siap diresmikan.

Baca Juga:  PT Perkebunan Nusantara Resmi Gabungkan 13 Perusahaan

Revitalisasi tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan bandara, terutama bagi tamu – tamu penting yang berkunjung ke Batam.

Lalu, proyek Fly Over Lela Bahari, dengan progres mencapai 90%. Fly over ini menjadi solusi mengurai kemacetan antara Tiban, Nagoya dan Batam Centre.

Saat ini, pekerjaan fokus pada pemasangan oprit jembatan dan U-turn jalan, dengan target penyelesaian akhir Desember 2024 meskipun sempat terkendala faktor cuaca.

Proyek – proyek infrastruktur ini tidak hanya mempercepat pengembangan KEK Aero Technic, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.

Fly Over Lela Bahari, misalnya diharapkan mengurangi kemacetan dan meningkatkan konektivitas di pusat kota Batam.

“Meski menghadapi kendala cuaca, kami optimis seluruh proyek akan selesai tepat waktu. Semua upaya ini kami lakukan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan kemajuan Batam,” jelas Rudi.

Dengan selesainya infrastruktur pendukung ini, lanjutnya, Batam siap menciptakan ekosistem investasi yang solid, mendukung ambisi menjadi pusat industri dan bisnis di Asia Pasifik. I

Kirim Komentar