Jalan Tol Padang-Sicincin siap beroperasi pada Juli mendatang. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo optimistis proyek ini selesai sesuai target dengan standar Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Laik Operasi.
Tjahjo mengatakan, proyek ini dibangun dengan menggunakan sejumlah teknologi digitalisasi konstruksi, seperti implementasi Building Information Modelling (BIM).
Penggunaan digitalisasi ini mulai dari proses desain hingga konstruksinya.
“Jalan tol ini insya allah akan kita fungsionalkan pada bulan Juli mendatang. Dengan penggunaan sejumlah teknologi digitalisasi konstruksi, kita harapkan dapat tuntas seluruhnya pada kuartal III tahun ini,” ujar Tjahjo dalam keterangan tertulisnya.
Dia menjelaskan, jalan tol ini dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti 3 gerbang tol, 1 pasang Tempat Istirahat & Pelayanan (TIP) Tipe A pada STA 22+000. Lalu ada sejumlah bangunan persilangan, seperti 8 jembatan sungai, 2 jembatan irigasi dan 14 jembatan underbridge.
Jalan tol ini juga akan dilengkapi dengan jumlah lajur 2 x 2, dengan kecepatan rencana 80 km/jam.
Dengan begitu, dapat mempersingkat waktu tempuh dari Padang ke Bukittinggi menjadi hanya satu jam.
Alhasil, dapat meningkatkan pariwisata daerah dan pengembangan wilayah sekitar. Di sisi lain, jalan tol Pacin ini juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja melalui UMKM.
“Dengan adanya TIP yang mendorong UMKM, meningkatkan nilai properti dan potensi pengembangan perumahan, hingga memperluas distribusi hasil produksi industri, petani, nelayan, dan peternak karena dapat segera dibawa ke pasar di daerah sekitar seperti Pekanbaru, Dumai, dan Jambi,” jelasnya.
Hingga Maret 2024, progres pembangunan fisik proyek jalan tol Padang-Sicincin telah mencapai 55,43%, dengan progres pengadaan lahan yang terus berjalan dengan persentase sebesar 93,86%.
Jalan tol dengan panjang 36 km ini mempunyai nilai investasi dengan total mencapai Rp 9,8 triliun. I