KARANTINA DARI LUAR NEGERI AKAN JADI 14 HARI MULAI TAHUN 2022

Pemerintah akan mengembalikan durasi karantina menjadi 14 hari dan kemungkinan diberlakukan awal tahun 2022, sebagai antisipasi penyebaran virus Corona varian baru Omicron.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, hingga saat ini karantina selama 10 hari masih diberlakukan.

“Ini menjadi langkah antisipatif, juga pemberlakuan karantina durasi selama 10 hari akan diteruskan,” ujarnya dalam Weekly Press Briefing, Senin (20/12/2021).

Pemerintah, lanjut Sandiaga, sedang mempertimbangkan setelah 1 Januari 2022 untuk memperpanjang jumlah karantina menjadi 14 hari.

Hari ini, dia menambahkan, ada penambahan jumlah kasus yang sangat signifikan di Inggris, Denmark, dan Norwegia, sehingga para traveler dari tiga negara itu dimasukkan kedalam daftar negara yang dibatasi kunjungannya.

Sandiaga menuturkan, agar traveler yang tidak memiliki tujuan sangat penting untuk membatalkan perjalanannya ke luar negeri untuk sementara ini, karena varian Omicron informasinya ditularkan dari luar negeri.

“Ada arahan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dibatalkan. Jika tak ada keperluan mendesak super penting rekomendasinya jangan melakukan perjalanan ke luar negeri,” ungkapnya.

Menparekraf mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melihat adanya kesadaran secara ketat menerapkan protokol kesehatan. “Pemantauan ketat ini untuk mengantisipasi outbreak pada Juli-Agustus lalu.”

Untuk libur Natal dan Tahun Baru kali ini, pemerintah juga mengizinkan wisatawan untuk berwisata, dengan catatan tetap taat prokes dan disarankan di dalam negeri.

Traveler juga tak boleh lengah, pasalnya Indonesia masih menghadai ancaman Covid-19 varian Omicron yang masih senantiasa menghantui. “Tentunya kita tidak ingin kurva kembali meningkat atau PPKM ketat kembali diterapkan,” tegasnya.

Menurut data dan survei yang dilakukan Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dengan dibatalkannya PPKM level 3 di seluruh Indonesia terdapat potensi sebesar 7,1% atau 11 juta orang yang diperkirakan melakukan perjalanan pada momen natal dan tahun baru.

Baca Juga:  Bunaken Bergairah Kembali di Era Normal Baru

Antusiasme warga untuk bepergian saat natal dan tahun baru cukup tinggi. Data yang diterimanya dari PT Angkasa Pura II pada Minggu (19/12/2021), terdapat 800 pergerakan pesawat (take off dan landing) di Bandara Soekarno-Hatta atau 65%. Saat situasi normal terdapat 1.200 pergerakan pesawat. I

 

Kirim Komentar