Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali tidak berubah dan tetap berlaku hingga 22 November 2021.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Koordinator PPKM luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto, perkembangan kasus Corona dan penanganannya di luar Jawa dan Bali pada pekan ini mencatat sebanyak 174 daerah menerapkan PPKM Level 1.
“Jadi, terkait khusus yang di luar Jawa-Bali akan berlaku sampai minggu depan, jadi statusnya tetap tidak ada perubahan,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (15/11/2021).
Terkait dengan yang di luar Jawa, Airlangga menambahkan, kasus konfirmasi harian ada 135 kasus dalam rata-rata dalam tujuh hari adalah 117 kasus dan tren penurunan konsisten.
Kasus aktif per 14 November ada 4.339 atau 0,31% dari kasus nasional dan dibandingkan puncaknya Agustus turun 98%, tingkat kematian sekitar 3,12% dan kesembuhan 96,57%.
Koordinator PPKM di Luar Jawa-Bali ini juga menjelaskan bahwa kasus aktif harian Corona proporsinya sebanyak 39,9% dari kasus nasional dari total dan kasus aktif sebesar 48,1% dari total kasus aktif nasional.
Sementara itu, Airlangga juga menjabarkan daerah yang menerapkan PPKM Level 1, 2, dan 3, yakni sebanyak 174 daerah menerapkan PPKM Level 1.
Dia menuturkan, dari segi level asesmen untuk per provinsi di level 4 tidak ada, di level 3 ada beberapa provinsi dan 25 provinsi di level 2, serta dua provinsi di level 1.
“Dari capaian vaksinasi yang tingkat vaksinasi dosis 1 berada pada level memadai,” ungkaonya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, terdapat penambahan lima kabupaten/kota yang masuk dalam Level 1 PPKM dua pekan mendatang.
Kemudian, ada sebanyak 10 kabupaten/ kota yang masuk dalam PPKM Level 2. Jadi, lanjutnya, secara keseluruhan ada 26 kabupaten/kota yang masuk Level 1 PPKM dan 61 kabupaten/kota yang masuk pada Level 2 PPKM.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir kasus Covid-19 di Indonesia naik lagi. Meski tren kasus mulai melandai, masih ada risiko munculnya gelombang ketiga pandemi di Indonesia pada periode Natal dan Tahun Baru.
Kekhawatiran Jokowi ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas bersama para menteri, Senin (15/11/2021).
“Bapak presiden menyampaikan Alhamdulillah kasus menurun, tapi harus ekstra waspada menghadapi natal dan tahun baru jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya,” tutur Menkes.
Indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa-Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Natal dan Tahun Baru tahun lalu. Bahkan, kondisinya mendekati posisi periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021. I