Kemenag Perkuat Infrastruktur Sosial Keagamaan Pemuda

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Kamaruddin Amin mengatakan, generasi muda merupakan infrastruktur sosial kerukunan bangsa yang harus dipupuk dan diperkuat secara sistematis.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Interfaith Harmony Camp yang menjadi bagian dari rangkaian The Wonder of Harmony 2025.

Menurutnya, pemuda memiliki kemampuan alami untuk berinteraksi, berkolaborasi dan membangun jejaring lintas budaya maupun agama sehingga menjadi modal penting dalam menjaga kohesi sosial Indonesia.

Kamaruddin menekankan bahwa Pancasila tidak pernah memandang mayoritas maupun minoritas, melainkan mengedepankan nilai kemanusiaan, persatuan dan keadilan sosial yang bersumber dari ketuhanan.

Oleh karena itu, lanjutnya, penguatan kapasitas pemuda lintas agama menjadi langkah strategis untuk memastikan nilai – nilai dasar bangsa tetap hidup dan relevan dalam menghadapi dinamika global.

Dia menilai bahwa ruang – ruang perjumpaan, seperti Interfaith Harmony Camp menjadi wahana yang efektif untuk menumbuhkan keberanian berdialog, membangun empati, sekaligus memperkuat kemampuan generasi muda dalam mengelola keberagaman.

“Kerukunan bukan hanya konsep, tetapi cara hidup yang harus dipraktikkan setiap hari,” katanya.

Sekjen juga mengapresiasi hadirnya ratusan peserta dari berbagai agama, ormas keagamaan, kampus dan komunitas pemuda.

Kehadiran mereka menunjukkan bahwa kolaborasi lintas iman semakin menguat dan menjadi tren positif di kalangan generasi baru.

Dia berharap The Wonder of Harmony 2025 menjadi momentum untuk mendorong Indonesia sebagai ruang harmoni dunia.

Kamaruddin juga mengajak seluruh peserta untuk membawa pengalaman ini ke lingkungan masing – masing dan menjadi agen kerukunan yang aktif, kreatif, serta mampu menjawab tantangan zaman. “Masa depan kerukunan Indonesia berada di tangan kalian.”

Sementara itu, Plt Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari 18 agenda nasional The Wonder of Harmony 2025 yang digelar Ditjen Bimas Islam hingga awal Desember 2025.

Baca Juga:  KEMENDAGRI NILAI PENTINGNYA POLITIK DESENTRALISASI

Seluruh rangkaian dirancang untuk memperkuat toleransi, kerukunan dan wawasan kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda lintas agama.

Menurut Zayadi, Indonesia adalah bangsa besar yang dibangun dari keberagaman suku, bahasa, adat dan agama.

Luas wilayah yang membentang dari Aceh hingga Papua menggambarkan tantangan sekaligus kekuatan bangsa yang mampu hidup berdampingan.

Para pendiri bangsa, katanya, sangat memahami realitas ini, sehingga merumuskan dasar bernegara yang tidak menjadikan satu agama sebagai fondasi negara, tetapi tetap menjadikan nilai ketuhanan sebagai inti moral kehidupan berbangsa.

Zayadi mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang sangat religius, tercermin dari penempatan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar yang melandasi sila-sila lainnya.

Perspektif ini, lanjutnya, harus terus ditanamkan kepada generasi muda agar mereka memaknai keberagamaan secara dewasa, beradab dan selaras dengan cita – cita kebangsaan.

Dia menjelaskan, Interfaith Harmony Camp tidak hanya menjadi ruang dialog, tetapi juga sarana memperkuat infrastruktur sosial keagamaan, yaitu kepercayaan, jejaring sosial, kolaborasi lintas identitas, dan nilai – nilai gotong royong.

Kegiatan seperti diskusi kebangsaan, fun game, aksi lingkungan berkonsep ekoteologi, hingga pentas seni lintas agama menjadi bagian dari proses membangun kohesi sosial yang konkret.

Zayadi juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja digelar berdekatan dengan peringatan Hari Toleransi Internasional pada 16 November, sebagai bentuk komitmen Kemenag dalam meneguhkan moderasi beragama.

“Kami ingin anak muda merasakan langsung bagaimana kerukunan dibangun melalui perjumpaan, bukan hanya melalui teori,” ujarnya.

Dia berharap rangkaian The Wonder of Harmony 2025 dapat melahirkan generasi muda lintas agama yang mampu menjaga ruang publik tetap damai, sejuk dan produktif.

“Ketika infrastruktur sosial keagamaan kuat, maka pembangunan nasional dapat berjalan lebih mantap,” tutur Zayadi. I

Baca Juga:  Penegasan Kemenhub untuk Komitmen Lindungi dan Tingkatkan Kesejahteraan TKBM di Pelabuhan

 

 

 

 

Kirim Komentar