KEMENDAG DORONG PENGEMBANGAN AKSES PASAR EKSPOR PRODUK UKM MELALUI PLATFORM DIGITAL

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya mengembangkan akses pasar ekspor produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui platform digital.
Salah satunya dengan menggelar Forum Diskusi Pengembangan Akses Pasar UMKM Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa (PMSEPJ), DitjenPerdagangan Dalam Negeri di Solo Techno Park, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (11/8/2023).
Direktur PMSEPJ Rifan Ardianto menyatakan, forum ini diharapkan menjadi sarana penyebaran informasi dan diskusi terkait pengembangan akses pasar ekspor bagi pelaku UKM di Solo dan sekitarnya.
“Harapannya, dengan meningkatnya pemahaman pelaku UKM terhadap peluang ekspor ke pasar global, akan semakin banyak pelaku usaha Indonesia memanfaatkan peluang dan memperluas pemasaran produknya melalui niaga elektronik (e-commerce), jadi nantinya jugadiharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelasnya saat membuka acara.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Startup Ecosystem Summit (ISES) 2023 dan dihadiri lebih dari 150 pelaku UKM.
Forum diskusi menghadirkan Atase Perdagangan Kuala Lumpur Deden Muhammad Fajar Shiddiq dan Head of Public Policy Shopee Indonesia Radityo Triatmojosebagai narasumber.
“Narasumber pada kegiatan ini kami pilih dari platform lokapasar (marketplace) yang membuka fasilitas lintas negara (cross border), sedangkan untuk akses pasar ekspor adalah pejabat perwakilan perdagangan,” ujar Rifan.
Menurutnya, peningkatan akses pasar ekspor bagi pelaku UKM dapat dilakukan dengan mudah melalui platform digital, seperti lokapasar yang memfasilitasi perdagangan lintasnegara, baik dalam hal pemasaran, pengiriman, maupun mekanisme pembayaran.
“Untuk mendorong hal tersebut, pelaku UKM perlu memastikan produk yang ditawarkan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan di negara tujuan, seperti persyaratan halal bagi produk kuliner dan pengemasan produk, sehingga tetap terjaga kondisi produk selama pengiriman dari Indonesia ke negara tujuan,” jelas Rifan.
Selain forum diskusi, disediakan juga fasilitas layanan konsultasi dan coaching clinic secara luring dan daring yang dapat diikuti seluruh peserta untuk berkonsultasi dengan para narasumber.
Layanan konsultasi secara luring menghadirkan narasumber Atase Perdagangan Kuala Lumpur, sedangkan untuk layanan konsultasi secara daring menghadirkan Atase Perdagangan Hanoi-Vietnam Addy Perdana Soemantry dan Atase Perdagangan New Delhi Bona Kusuma.

Layanan coaching clinic diharapkan dapat memfasilitasi pelaku UKM yang ingin memasarkan produknya ke negara-negara tersebut.
Selain itu, diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pelaku UKM mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan dalam melakukan ekspor ke negara tujuan.
Kemendag secara berkesinambungan akan membantu memberikan akses pasar ekspor bagi UKM, khususnya melalui kolaborasi dengan plaform digital yang membuka perdagangan lintas negara dan kantor perwakilan perdagangan Kemendag. I
Kirim Komentar
Baca Juga:  POTENSI EKSPOR KOMODITAS MANGGA GEDONG GINCU SUMEDANG TUJUAN JEPANG