Kemendagri Minta Pemda Cek Kelancaran Distribusi Pangan Saat Ramadan

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk cek kelancaran produksi hingga distribusi pangan, terutama selama menghadapi bulan suci Ramadan hingga Idulfitri 1446 Hijriah.

Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, instruksi tersebut sudah disampaikan kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan langkah – langkah menelusuri produksi dan distribusi pangan agar lancar.

“Hal itu penting, karena kami mendapat laporan terjadi kenaikan harga pangan, seperti cabai rawit, minyak goreng dan gula pasir,” katanya usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan pemangku kepentingan lainnya di Jakarta.

Maka dari itu, lanjut Wamendagri, perlu memastikan kelancaran produksi dan distribusi pangan di seluruh Indonesia selama periode tersebut, dengan fokus pada komoditas yang sering mengalami fluktuasi harga.

Dia menuturkan, berdasarkan laporan dari pemda, harga cabai merah, minyak goreng dan gula pasir mengalami kenaikan di beberapa kota dibandingkan dengan minggu lalu.

Wamendagri Bima menambahkan, kenaikan harga terjadi di 166 kota untuk minyak goreng dan 148 daerah untuk gula pasir, sedangkan harga cabai rawit merah dilaporkan sedikit turun.

Untuk itu, dia menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk memeriksa lebih lanjut mengenai distribusi pangan dan memastikan tidak ada hambatan dalam pergerakan barang ke pasar.

Selain itu, pemda juga diminta untuk melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga bahan pokok, terutama di daerah yang mengalami kenaikan harga signifikan.

“Tadi disepakati atas dasar perintah dari Pak Menteri Pertanian. Kami akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan PD pasar di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Operasi pasar akan dilakukan di daerah yang mengalami lonjakan harga, dengan melibatkan komoditas yang telah ditentukan dan titik – titik pasar yang sudah diidentifikasi berdasarkan laporan terkini.

“Terutama daerah – daerah yang tadi mengalami indikasi kenaikan agar bisa dikendalikan dan turun operasi pasar di sana. Dengan komoditas yang sudah ditentukan dan juga dengan titik – titik yang telah ditentukan berdasarkan laporan,” tuturnya.

Wamendagri Bima menegaskan, koordinasi yang lebih intensif akan dilakukan untuk memantau inflasi dan harga pangan selama Ramadan agar kebutuhan masyarakat tetap tercukupi tanpa gangguan.

“Kami akan menyelenggarakan koordinasi lebih intens lagi. Tidak saja untuk memantau inflasi tetapi juga harga bahan pokok selama bulan Ramadan,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, pemerintah menyiapkan operasi pasar besar – besar untuk menjaga stabilitas harga pangan menghadapi Ramadan hingga Lebaran 2025.

“Kita akan melakukan operasi pasar besar – besaran, khususnya daging, gula pasir, minyak goreng, dan seterusnya,” ungkapnya.

Mentan menjelaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan operasi pasar murah dengan melibatkan berbagai pihak terkait, karena masih ditemukan adanya kenaikan harga pangan di pasaran.

Namun, Andi Amran tidak menyebutkan secara rinci kenaikan harga yang terjadi pada sejumlah komoditas pangan.

Selain itu, Mentan juga mengakui bahwa rencana pelaksanaan operasi pasar tersebut belum dapat diputuskan, karena Kementan masih akan melaksanakan rapat lanjutan yang diagendakan pada Rabu (19/2/2025). I

 

 

Kirim Komentar