Pemerintah Dukung Inovasi Berkelanjutan Bagi Pembangunan Rumah Rakyat

Pemerintah mendukung ide – ide inovatif dan kreatif yang mengusung budaya nusantara dan selaras dengan prinsip – prinsip keberlanjutan bagi pembangunan rumah rakyat.

Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Imran berharap ide – ide para pemenang kompetisi BTN Housingpreneur dapat mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan perumahan melalui Program Tiga Juta Rumah.

Dia mengatakan hal itu dalam acara BTN Awards 2025 di Jakarta International Convention Center, baru – baru ini.

Menurut Imran, kolaborasi ekosistem perumahan akan menjadi kunci sukses pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih maju melalui penyediaan rumah yang layak dan terjangkau.

“Kami memberikan apresiasi setingginya – tingginya kepada BTN atas perannya yang strategis dalam mendukung perumahan nasional. Semoga dalam implementasinya, Program Tiga Juta Rumah dapat berjalan dengan optimal, agar kegiatan ini dapat dirasakan manfaat dan faedahnya bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menambahkan, BTN ingin mendorong lahirnya inovasi berbasis kearifan lokal untuk sayembara desain rumah dan inovasi terkait perumahan yang ramah lingkungan dan menggerakkan pelaku usaha lokal.

Sebagai contoh, produk batu bata atau floor deck yang basisnya berupa sampah plastik, sehingga ramah lingkungan.

“Ini merupakan event pertama, tapi akan terus berlanjut setiap tahun agar menjadi event matching antara developer dan anak – anak muda yang memproduksi desain dan material yang dibutuhkan oleh industri perumahan. Jadi dari sisi supplydan demand ada kolaborasi yang baik,” ungkapnya.

Nixon menuturkan, kompetisi desain dan inovasi perumahan sangat penting untuk mendorong bangkitnya industri lokal yang mendukung sektor perumahan.

Pasalnya, sektor perumahan merupakan sektor yang mempunyai tingkat kandungan lokal atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, yaitu hingga 90%.

“Industri perumahan TKDN tinggi, karena batu bata, atap, genteng, pasir, bahkan pekerjanya juga lokal. Saya sedih mendengar kabar di Medan ada developer yang membeli kusen dari negara tertentu dengan harga sangat murah, yaitu Rp200.000 hingga Rp300.000. Dari situ saya terpikir, kenapa kita tidak mendorong local entrepreneur dan industri lokal untuk bertumbuh?” tuturnya. I

Kirim Komentar