Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) terus membuka peluang penempatan pekerja migran asal Indonesia di luar negeri.
Wakil Menteri (Wamen) P2MI Christina Aryani menyatakan, dari hasil serap aspirasi dan evaluasi bersama perusahaan penempatan, ada peluang negara baru untuk penempatan pekerja migran asal Indonesia, seperti di New Zealand dan Hungaria.
Namun untuk New Zealand, lanjutnya, penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) masih terkendala kuota, sedangkan di Hungaria terdapat permasalahan politik.
”Nanti kita akan coba diskusikan dengan otoritas di negara terkait dan teman – teman perwakilan di sana sejauh apa kondisinya dan apakah ada upaya lain yang bisa kita lakukan agar bisa menempatkan pekerja migran dari Indonesia,” ungkapnya.
Selain peluang di negara baru, Wamen Christina yang juga politisi Partai Golkar ini menyebut, Kementerian P2MI masih tetap menggarap pasar-pasar tradisional penempatan pekerja migran Indonesia seperti Taiwan, Malaysia dan negara di Timur Tengah.
”Kita juga minta masukan soal pasar – pasar nontradisional yang mungkin untuk juga kita jajaki ke depannya. Nah, tadi ada beberapa usulan, ini akan kita tindak lanjuti,” katanya.
Terkait serap aspirasi dan evaluasi, Wamen Christina menambahkan, kementeriannya tidak bisa bekerja sendiri mewujudkan target penempatan 425.000 orang PMI sepanjang tahun 2025.
Oleh karena itu, Kementerian P2MI memerlukan kerjasama dan dukungan dari perusahaan penempatan PMI, apalagi kementerian ini dan perusahaan penempatan merupakan mitra strategis.
”Kita punya target penempatan 425.000 pekerja migran di tahun ini. Ini target yang besar dan bagaimana segala potensi bisa diupayakan agar target ini bisa tercapai. Jadi tadi kita dengerkan dan dapat masukkan juga selain kendala atau tantangan yang dihadapi,” jelas Wamen Christina. I