Kemendes Luncurkan Pemuda Pelopor Desa

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) meluncurkan program Pemuda Pelopor Desa dan Penggerak Kebudayaan yang dapat berperan mengoptimalkan pembangunan desa.

“Pesannya tidak boleh minder jadi pemuda desa, harus bangga jadi pemuda desa, karena jika desa maju maka Indonesia maju,” kata Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, (25/12/2024).

Program Pemuda Pelopor Desa merupakan salah satu rencana aksi Kemendes PDT di bawah kepemimpinan Yandri Susanto yang ditujukan untuk memberdayakan pemuda – pemudi di desa agar mampu membangun desa mereka.

Peluncuran dilakukan di Kantor Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang juga dihadiri Wamendes PDT Riza Patria bersama Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad.

Dalam kesempatan itu, Mendes Yandri menuturkan, terdapat Program Ketahanan Pangan Dana Desa sebesar 20%, yang bisa dimanfaatkan oleh pemuda desa untuk jadi Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan sebagainya.

Mendes Yandri menegaskan bahwa desa memiliki sesuatu yang bisa membanggakan seluruh warga dan tinggal di desa bukan berarti ekonomi tidak meningkat.

Dia mencontohkan, di negara Jepang dan Korea Selatan, karena kedua negara itu saat ini mengalami persoalan kekurangan orang yang tinggal dan membangun desanya, apalagi banyak pemuda di negara itu hijrah ke kota untuk bekerja.

Nah, jangan sampai desa – desa di Indonesia itu mengalami apa yang terjadi di Jepang, 93% penduduknya ke kota, termasuk di Korea Selatan, 83% penduduknya bergerak ke kota. Kita ingin menyetop atau menghambat laju urbanisasi itu dengan memajukan desa-desa di Indonesia,” jelasnya.

Menteri Yandri juga mengingatkan bahwa Indonesia mempunyai potensi lebih yang besar untuk menjadi negara maju, karena jumlah pemuda usia produktif lebih banyak daripada di dua negara Asia itu.

Baca Juga:  Kemendagri Harap Desa Berprestasi Jadi Role Model Pembangunan

Kondisi itu, lanjutnya, perlu dimanfaatkan agar fenomena serupa di Jepang dan Korea Selatan tidak menimpa Indonesia. “Kita ingin Indonesia emas ke depan benar-benar kita nikmati tahun 2045.” I

 

 

Kirim Komentar