Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan program Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) guna menciptakan destinasi wisata yang memiliki daya saing global.
“Tidak hanya bisa meningkatkan awareness (kesadaran) masyarakat sekitar, tapi juga membuat destinasi itu betul-betul memiliki daya saing tingkat global, tingkat internasional begitu,” kata Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati di Labuan Bajo, Sabtu (12/4/2025).
Dia menjelaskan, program Gerakan Wisata Bersih merupakan satu program utama Kemenpar yang diluncurkan di 16 titik yang tersebar di berbagai destinasi prioritas, yakni di Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Likupang, Manado, Bali, Banyuwangi dan Jakarta. “Labuan Bajo ini lokasi ketiga yang kami aktivasi.”
Tidak hanya aktivasi program, lanjutnya, program Gerakan Wisata Bersih selanjutnya Kemenpar akan melakukan pendampingan, evaluasi dan monitoring.
Menurut Wamenpar, masa awal ini baru dilakukan di delapan titik atau kawasan itu, tapi ke depan berharap setelah delapan titik ini berhasil, maka akan pindah ke daerah lainnya, sehingga gerakan ini akan menjadi gerakan yang lebih besar.
Terkait sampah di perairan laut yang dihasilkan dari aktivitas wisata dan masyarakat, Wamenpar mendorong agar setiap destinasi maupun wilayah kepulauan dapat melakukan pengelolaan sampah yang terpadu.
“Tapi itu butuh upaya yang luar biasa dengan pemerintah daerah tentu saja bagaimana meningkatkan awareness masyarakat tentang mengelola sampah, bagaimana awareness pengelola destinasi mengelola sampahnya,” jelasnya. I