Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meminta seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur NTT) untuk dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan persoalan, terkait dengan pengembangan sektor parekraf.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, terkait rencana mogok dihimbau semua pelaku parekraf untuk menahan diri.
“Mari sama-sama kita duduk bersama cari solusi, kita membuka ruang itu dan kita akan pastikan tidak akan ada efek-efek negatif,” katanya saat Weekly Press Briefing secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Senin (1/8/2022).
Selama ini, lanjutnya, Kemenparkeraf secara aktif membuka dialog dan menampung aspirasi dari seluruh pelaku parekraf di Labuan Bajo terkait dengan kenaikan harga masuk Taman Nasional Komodo, khususnya di Pulau Komodo dan Pulau Padar, serta kawasan perairan sekitarnya.
“Kami membuka peluang diskusi, mencari solusi bagi para pelaku parekraf dan itu sudah dipimpin langsung oleh putra Labuan Bajo yang bertugas di Kemenparekraf, yakni Bapak Vinsensius Jemadu selaku Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur dan juga Dirut dari Badan Pengelola Otorita Labuan Bajo Flores Shana Fatina,” jelasnya.
Sandiaga pun memastikan semua aspirasi dan masukan dari masyarakat ditampung dan dibawa ke dalam forum lintas kementerian/lembaga. Baik dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Pemerintah Provinsi NTT dan juga ke forum yang lebih tinggi.
“Untuk bisa terus memastikan bahwa upaya konservasi dapat terus kita lakukan, upaya meningkatkan ekonomi juga kita bisa lakukan secara beriringan,” ungkapnya.
Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo beberapa waktu lalu bahwa kedua upaya tersebut dijalankan secara beriringan.
“Bagaimana kita mampu memastikan upaya konservasi melindungi Komodo, sekaligus juga memastikan sisi ekonomi dari kesejahteraan masyarakat berkaitan dengan minat wisatawan berkunjung ke Labuan Bajo,” tuturnya.
Untuk masyarakat yang ingin melihat Komodo, Sandiaga menegaskan, disediakan kawasan Pulau Rinca yang tidak ada kenaikan harga sama sekali.
Para wisatawan dapat berkunjung di kawasan Pulau Rinca yang sudah selesai ditata, kemudian ada kawasan-kawasan lain yang sudah dipersiapkan pemerintah sebagai alternatif opsi selama berlibur di Labuan Bajo.
“Dan ini sudah kita rampungkan dan destinasi, seperti Goa Batu Cermin, Waterfront, dan lain sebagainya juga bisa dikunjungi,” kata Sandiaga. B