Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat memanfaatkan program Akselerasi Keuangan Syariah Ekonomi Kreatif dan Pariwisata (AKSES) 2023 guna membantu memperoleh alternatif permodalan sehingga usaha bisa naik kelas.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, program AKSES merupakan kerja sama antara Kemenparekraf dan LBS Urun Dana (sebagai penyelenggara layanan Urun Dana yang sudah berizin OJK) untuk menghadirkan program akselerasi bisnis UMKM melalui mekanisme Securites Crowd Funding (SCF). Dimana pendanaannya berasal partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi investor.
“Program ini juga berkolaborasi dengan Dinas Parekraf DKI Jakarta dan KNEKS,” ujarnya dalam webinar yang merupakan salah satu dari rangkaian program AKSES 2023, Jakarta, Senin (6/3/2023).
Sandiaga menjelaskan bahwa pelaku UMKM berperan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara.
Menurut data Asean Investment Report per September 2022, pelaku usaha pada kategori ini di Indonesia mencapai 65,46 juta unit dengan kontribusi terhadap Prduk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60,3%.
Namun, di balik peran dan kontribusinya yang cukup baik terhadap perekonomian Indonesia, sektor ini masih menghadapi kendala yang sangat mendasar, sehingga masih banyak yang belum mampu untuk menaikkan kapasitas usahanya.
“Oleh karena itu, saya mengajak para pelaku usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam Program AKSES ini, karena pada hakikatnya pendanaan atau permodalan ini adalah pembiayaan dari masyarakat dan untuk masyarakat,” jelas Sandiaga.
Beragam kegiatan dihadirkan dalam program AKSES 2023 mulai dari kegiatan webinar, bootcamp, mentoring, diakhiri dengan Sharia Pitching Forum kemudian listing di platform www.lbs.id.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani menyatakan, dengan terbitnya POJK 57/2020 tentang Layanan Urun Dana, yang merupakan sebuah metode penyelenggaraan layanan penawaran efek dari penerbit (UMKM) kepada pemodal (investor) secara online.
“Jadi, program Urun Dana dapat menjadi solusi yang tepat untuk berbagai jenis UMKM dalam meningkatkan kesempatan mereka mendapatkan pendanaan,” ungkapnya.
Dikatakan Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana bahwa Kemenparekraf berkomitmen mendukung akselerasi industri halal melalui program AKSES 2023.
“Diharapkan industri halal mendapatkan dukungan pembiayaan atau permodalan melalui mekanisme securites crowd funding, sehingga performa perusahaan pelaku UKM menjadi maksimal dan terdepan,” katanya.
Direktur Utama LBS Urun Dana Rezza Zulkasi menuturkan, melalui program ini para pelaku UMKM akan diberikan pembekalan syariah dan bisnis secara terintegrasi dan berkelanjutan, sehingga pada saat pendanaan pelaku usaha tersebut sudah siap untuk meningkatkan kinerja usahanya. I